Jangan Berusaha

Hasrat untuk mengejar semakin banyak pengalaman positif sesungguhnya adalah suatu pengalaman negatif, secara paradoksal, penerimaan seseorang terhadap pengalaman negatif justru merupakan sebuah pengalaman positif

---Mark Manson---

Itulah sepenggal tulisan yang saya kutip dari buku "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat".  Secara sederhana dapat dimaknai bahwa menginginkan pengalaman positif adalah sebuah pengalaman negatif, menerima pengalaman negatif adalah sebuah pengalaman positif.  Hal ini juga disebut hukum kebalikan. 

Jika semakin kuat kita berusaha merasa baik setiap saat maka kita akan merasa semakin tidak puas. Semakin mati-matian kita berusaha ingin kaya akibatnya akan merasa semakin miskin dan tidak berharga, terlepas seberapa besar penghasilan kita sesungguhnya. Semakin mati-matian kita ingin tampil seksi dan diinginkan maka kita akan memandang diri kita semakin jelek, terlepas dari seperti apa penampilan fisik kita sesungguhnya. Semakin mati-matian kita ingin bahagia dan dicintai maka kita akan semakin kesepian karena merasa ketakutan, terlepas dari berapa banyaknya orang yang ada di sekitar kita. Jadi kita tidak akan pernah bahagia jika kita terus mencari apa yang terkandung di dalam kebahagiaan atau dengan kata lain janganlah berusaha bahagia tetapi bahagialah sekarang apa pun kondisi kita. Marks menuangkan semua itu dalam bukunya dengan bodo amat yang terdefinisikan dalam tiga konsep.  

Pertama, masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda. Fakta di kehidupan menunjukkan bahwa setiap orang pasti memedulikan sesuatu. Sisi biologis kita selalu akan peduli akan sesuatu, dan karena itu kita akan selalu peduli pada sesuatu. Lalu, apa yang kita pedulikan? Hal apa yang kita pilih? Bagaimana caranya agar kita bersikap masa bodoh terhadap hal yang tidak ada maknanya? Tentunya dengan nyaman saat menjadi berbeda dari orang lain maka kita akan dapat memilih sisi-sisi mana yang harus kita pedulikan maupun mana yang tidak. Nyaman saat berbeda dengan orang lain biasanya akan menuai kesulitan yang sepatutnya tidak untuk dihindari. Dan ini sangat berkaitan dengan konsep selanjutnya.  

Kedua, untuk bisa mengatakan bodo amat pada kesulitan, pertama-tama kita harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting. Saat kesulitan menghadang jika kita memilih untuk berbeda dari lain maka katakanlah bodo amat pada kesulitan itu dengan hanya peduli pada hal-hal yang penting. Bukan berarti menghindari kesulitan, lebih tepatnya terkadang kesulitan akan terurai sedikit demi sedikit seiring dengan kemampuan selektivitas kita dalam memprioritas hal-hal yang penting. Misal jika kita gusar saat melihat foto mantan di media sosial semestinya kita terima saja rasa gusar itu tanpa menyangkal atau menjadikan hal itu istimewa  bahkan memberi makna-makna tertentu. Setelah gusar itu datang maka perlahan-lahan gusar itu akan pergi dengan sendirinya karena rasa gusar itu datang tidak diundang sehingga pergi pun tidak perlu kita antar. Jadi dengan memilah serta memilih sesuatu yang penting atau bermakna akan menjadi hal yang efektif untuk memberdayakan hidup, energi dan waktu kita.   

Ketiga, entah disadari atau tidak, kita selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan. Kita tidak terlahir dalam keadaan tanpa kepedulian. Dan cuek atau masa bodoh adalah cara sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup kita dan memilih mana yang penting dan mana yang tidak. Kita akan bergerak secara ringan dengan tidak peduli seberapa berat beban yang ditanggung, akan beristirahat lebih mudah dengan ditemani ketakutan terbesar serta akan menertawakan air mata kita yang tumpah bercucuran. So, jangan berusaha.๐Ÿ˜Š๐Ÿ™‡‍♀️





Komentar

  1. Kegusaran dimulai dari kepo ynag berlebihan.
    Cobalah untuk bersikap bodoamat dengan yang gak penting dan candaan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tabur Tuai : Oneness

Note from PKKS

Membuka Blokir