Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bumi Mina Tani

Minimalis

Seorang minimalis itu tahu mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus dilepaskan.  Kita harus belajar bahagia dengan yang sedikit. Maka latihlah diri kita untuk dapat puas dengan apa yang sedikit, bukan apa yang banyak. Karena hidup ini rentetan keinginan, sementara keinginan itu penderitaan. Maka hakikat hidup merupakan penderitaan jika didasarkan atas keinginan. *Catatan MJS Channel __Minimalisme__

1/4 Tahun

Seperempat tahun kita membersamai mereka. Tentu setiap dari kita punya kisah dan titik tekan masing-masing saat KBM. Adapun yang dapat kupetik selama seperempat tahun ini antara lain: ☆ Perencanaan KBM yang dinamis. Sudah sewajarnya setiap guru merencanakan apa yang akan diajarkan kepada para murid. Namun seiring berjalannya waktu, perencanaan yang sudah disiapkan kadang-kadang mesti dikreasikan. Misal, hal yang pernah saya alami saat sudah merencanakan untuk membelajarkan tentang radioisotop ternyata sebagian besar siswa mengajak petak umpet dengan bersembunyi di atas pohon. Akhirnya saya perlu waktu untuk mencari dan menelaah terlebih dahulu apa maksud dari semua itu. ☆Kinestetik yang mendominasi. Dalam satu kelas memang tidak bisa dipungkiri ada beragam tipe belajar yang menjadi pasion setiap siswa. Ada yang cukup paham dengan mendengar, ada pula yang dapat paham dengan melihat misal dengan membaca saja. Dan mereka rata-rata senang belajar dengan melakukan gerak atau tipe kinestetik...

Satu Asa

Anugrah tak terbayangkan bisa bersua dengan kalian. Menjalin ikatan ukhuwah dalam dekapan cinta-Nya “Ukkibukki fillah ya ukhti...” Aku mencintaimu karena Allah saudariku. Namun, setiap perjalanan ukhuwah adalah kepastian paradoks. Kadang suka,kadang duka. Ada saat bersua, ada saat berpisah Selamat merangkai mozaik-mozaik yang tercecer saudariku. Menyambung hati-hati umat yang masih patah Menyelipkan lantunan doa dalam setiap nafas Meski raga kita akan berpisah Semoga langkah kita tetap terpadu dalam satu asa. Asa menuju jannah-Nya.   Aamiin...♥️💐🙇‍♀️   #RP's moment, semoga sajak ini bisa membawa terbang rinduku yang sedang sengembara di planet Mars untuk kalian saudari-saudariku penghuni planet Venus 

Mars-Venus

Sepanjang apa lagi aku harus bersabar dengan kalian. Sefokus apa lagi aku harus memperhatikan kalian. Senikmat apa lagi aku harus membelajarkan kalian. Seasyik apa lagi aku harus membawakan ice breaking untuk kalian. Apalagi di planet mars ini hanya kaum adam yang tinggal. Sedangkan aku mungkin terlalu lama tinggal di planet venus dengan segala pernak-pernik kaum hawa. Sungguh paradoks ini menyentak mata batinku dengan penuh kekagetan. Di planet mars berpenghuni adam ini aku mulai belajar beragam watak, sifat dan sikap kalian. Sekalipun kalian itu muridku, di sisi lain kalian adalah guruku. Sungguh benar-benar aku banyak belajar dari kalian. Belajar bagaimana usilnya kalian. Belajar kebosanan yang mudah menghinggapi kalian. Belajar bahwa mudah sekali kalian untuk ngeles. Belajar tentang nafsu kalian yang suka akan hal-hal fatamorgana. Belajar kebutuhan kalian untuk diapresiasi dan dipuji.  Hal yang pasti dalam episode planet mars berpenghuni adam adalah aku butuh kesabaran, kefokus...

Harap

Merawat makna Memupuk rasa Mengeja asa Mengais hikmah Menyelaras alunan Mengangkasa cita Mengidam bestari Menggetar garizah Membulat andai Merenda binar Membasuh relung Memilin hasrat Melaik pesona Mematut sakinah Mewujud harap

Mendua

Mendua aku tak mampu Itulah sepotong lirik lagu dari grup band Kahitna. Meski konteksnya tentang percintaan, tapi dalam prasasti ini ingin kutuangkan tentang "aktivitasku". Ya benar, mendua aku tak mampu untuk meraih kualitas saat jadwal bertumbukan. Bagaimana aku bisa mendua jika dalam diriku sudah dibekali "God Spot" yang selalu mengarahkan untuk fokus satu hal yang merupakan batas diriku sebagai makhluk biasa bukan Sang Maha. Dilema yang kurasa saat mendua. Berharap suatu saat akan tiba pada hari yang biasa. Hari yang tidak menjadikanku untuk mendua atau mentiga atau bahkan lebih. Hari yang mendukungku untuk mencapai kualitas bukan hanya kuantitas. Hari yang mengantarkanku pada kesetiaan dan kefokusan. Semoga🙇‍♀️  

Akting

Aku sudah merasa baik Padahal masih Sekedar membual tentang kebaikan Aku sudah merasa mulia Padahal hanya Sekedar mengutip kata para cendekia Aku sudah merasa penuntun Padahal, cuma Sekedar berjalan menyusur Mengikut alur Aku merasa besar Padahal, aslinya Sekedar mengenakan baju pinjaman Aku merasa penting tak terkira Padahal, nyatanya  Sekedar gaya dan lagak belaka Ah, bodohnya aku Yang tertipu oleh aku ----Fahruddin Faiz---- #Terima kasih atas pengingatnya kawanku, perlu berlatih agar tidak spontan di muka umum,  masih jatuh bangun agar bisa untuk merasa, bukan merasa bisa, mohon bimbingan dan doanya selalu🙇‍♀️  

Pengapit Maaf

Pernahkah kita meresapi dan merenungi makna doa dalam duduk di antara dua sujud? Setelah sujud kita dituntun untuk duduk secara tumakninah sembari melantunkan doa yang di awali dengan permintaan maaf atau ampunan.  Apa yang salah dengan sujud pertama kita sehingga setelah itu diperintahkan untuk duduk dan memohon ampun? Ternyata rahasianya adalah permohonan ampunan itu sebagai penyempurnaan sujud kita yang mungkin kurang khusyuk plus sebagai pengapit awal untuk doa-doa selanjutnya. Doa berikutnya mencerminkan kebutuhan dasar dan fitrah semua manusia pada umumnya. Fitrah manusia butuh kasih sayang, perlu kecukupan, ingin ditinggikan derajat, mau curahan rizki, berharap dapat petunjuk dan penting untuk sehat. Kebutuhan dasar atau fitrah tersebut tak dapat dipungkiri oleh siapa pun sekalipun manusia asketik atau para sufi pertapa. Pengapit selanjutnya dari doa sujud kita adalah permintamaafan lagi. Minta maaf mungkin kita kurang serius berdoa, mohon maaf karena bisa jadi kita kurang y...

Tulus

Kutulis ini bukan berarti diriku sudah menjadi pribadi yang tulus. Bukan pula bermaksud menceramahi kalian. Ku hanya ingin mengabadikan kisahku dalam prasasti ini saat meneguk ketulusan itu. Di rumah kudapati panutan tulus dari sosok ibuku. Alhamdulillah terlahir dari rahim seorang ibu yang senantiasa memancarkan dan mengajarkan ketulusan. Dari sebelum fajar beliau terbangun untuk tulus mengabdi dan bermunajat kepadaNya. Semua aktivitas dijalani ibuku dengan penuh cinta meski sebagian besar waktu hanya di rumah. Hingga malam sebelum terlelap, senantiasa diakhiri dengan sholat penutup dan lantunan Al Mulk.  Tak ada kata keluhan yang terucap dalam hembusan nafas beliau sekalipun kami anak-anak ibu-bapak kadang agak "ngeyel". Dapat kupelajari bahwa berkat ketulusan ibuk-lah maka akhirnya kami dapat takluk, tunduk, taat dan makin sayang plus cinta banget sama ibu. Dan beliau satu-satunya mutiara paling terindah di keluarga kami setelah bapak wafat. Di luar rumah, alhamdulillah di...

Kontraposisi

Kondisi saat terlalu mementingkan diri sendiri biasa disebut sebagai egois. Sebaliknya sikap yang berlebihan dalam mengutamakan orang lain dikenal dengan altruis.  Mungkin egois terlihat jelek dan altruisme itu bagus. Hanya saja bagiku keduanya sama-sama hal yang terlalu mengutub. Bahkan dibalik altruisme bisa jadi ada pamrih tersembunyi yang ujungnya adalah keegoisan. Jalan tengah yang dapat dilakukan yakni memilih dan memilah niat kita dengan saling mengerti serta empati. How do it? Ya, sedikit banyak kita perlu mengolah kepekaan rasa dengan berpindah peran. Bagaimana jika aku menjadi kamu dan andai kamu menjadi aku alias kontraposisi. Meskipun mustahil di alam nyata, tetapi di alam imajinasi kita semua dapat memerankan kontraposisi, asal senantiasa di asah. Apalagi ditambah dengan kedalaman rasa atau empati saat melakukan kontraposisi di alam imajinasi tidak akan pernah ada kebohongan dan kelicikan seperti di dunia nyata saat menggunakan logika untung rugi. Sesekali mungkin masi...

Bahagia

Untuk apa hidup ini? Pasti manusia hidup ingin bahagia. Ini bukan jawaban normatif tetapi lebih tepatnya jawaban final dari tujuan hidup. Misal jika ada yang menjawab hidup agar bermanfaat maka akan dapat dikejar lagi dengan pertanyaan, untuk apa harus bermanfaat? Dan ujungnya agar bahagia. Mungkin setiap orang memaknai bahagia dengan versi masing-masing. Misal anak kecil memaknai bahagia jika diberi mainan atau mendapatkan jajan yang diinginkan. Ada juga yang memaknai bahagia dengan punya banyak uang.  Bahkan berbeda pula dengan makna bahagia bagi orang yang sedang dirundung asmara maka bahagia menurutnya mungkin berbalas perasaannya. Bertolak dari berbagai makna bahagia yang relatif, maka ilmu sains mencoba mengungkap sisi empiris dari bahagia agar dapat menjadi universal. Sampai saat ini masih dipercaya bahwa rasa bahagia dapat terpacu secara alami salah satunya karena ada hormon endorfin yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon ini diproduksi sebagai respon bahan...

Planning

Ada waktu yang kita perlukan untuk membuat planning atau perencanaan sehingga impian yang diharapkan semoga dapat terwujud. Variabel waktu inilah yang menjadi modal utama dan perlu disadari keterisiannya dalam bentuk tindakan atau amal dari suatu program. Setelah modal waktu sudah tersedia maka yang menjadi penentu selanjutnya adalah tingkat urgensitas atau nilai penting akan harapan atau program tersebut. Pernah suatu masa saat berada dalam suatu sistem, diri ini tertempa menjadi pribadi yang "planningable" alias senantiasa merencanakan setiap aktivitas sehari-hari. Dari waktu bangun tidur sampai tidur lagi semua aktivitas terencana dan tertata dengan rapi. Mungkin karena sejak kecil sudah terbiasa jadi tak ada keterkegutan dalam mengikuti sistem tersebut. Memang kurang nyaman bagiku jika hidup tanpa arah dan tak terencana.  Hanya saja, semua planning rencana hidupku bisa dikatakan belum semuanya terwujud. Misal target umur segini itu begini, umur segitu punya planning begit...

Inner & Outer Beauty

Bermain dalam ingatanku kenangan saat kali pertama diri ini belajar menari di sudut ruangan taman kanak-kanak dengan bimbingan seorang guru tari perempuan. Berlanjut di sekolah dasar yang memperkenalkanku dengan teman-teman dari berbagai kecamatan di bawah binaan guru tari laki-laki. Kegiatan menari ini masih kugeluti ketika beranjak remaja hingga awal bangku menengah atas.  Sempat juga menciptakan dan membawakan tari kreasi baru yang bernama "Goyang Pesantenan" sekalipun awalnya mendeklarasikan diri sebagai penari klasik. Dari tarian-tarian yang kubawakan, semua mengajarkan gerakan lemah gemulai, mesem alias senyum, kenes atau lincah menawan hati, dan mempercantik paras. Hingga suatu saat kutanggalkan semua hal yang berhubungan dengan tari-menari. Kumenemukan ruang yang jauh dari hingar-bingar gemerlap panggung dan lenggak-lenggok tarian. Kondisi sunyi dan menyelaras masuk ke dalam kalbu benar-benar kunikmati.  Mengisi relung yang sempat kering dan haus karena dahulu jarang ...

Tak Terlambat Menjawab

Memori diskusi dengan cinta pertamaku ikut terlintas saat kulantunkan dzikir di pagi itu. Terngiang pertanyaan, "Nduk, bapakmu iku kan aku, nek bapakku iku mbah Min, lha nek krungu ning pengajian-pengajian kok nek didangu bapake sapa jawabe iku kudu Nabi Ibrahim? Kritis, logis dan radikal mendalam, itulah metode yang digunakan Bapak dalam berdiskusi untuk mengupas keingintahuan dan penasaran yang ada. Kadang obrolan kami juga mengalami kebuntuan karena teguh dengan semesta pengetahuan masing-masing. Hingga suatu saat tertentu, seperti di pagi itu kutemukan suatu ilham. InsyaaAllah Bapak pasti melihat jawaban di prasasti ini sekalipun sudah di alam keabadian.  أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ  Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa ...

Terluka tapi Tak Berdarah

When you invent the ship, you also invent the shipwreck; when you invent the plane you also invent the plane crash; and when you invent electricity, you invent electrocution...Every technology carries its own negativity, which is invented at the same time as technical progress. Saat engkau menciptakan kapal, engkau juga menciptakan kecelakaan kapal; saat engkau menciptakan pesawat terbang, engkau juga menciptakan kecelakaan pesawat; dan saat engkau menciptakan listrik, engkau juga menciptakan sengatan listrik…setiap teknologi membawa negatifitasnya sendiri, yang diciptakan di waktu yang sama bersama perkembangan teknologi…  ---Paul Virillio--- Teknologi terkini yakni IoT atau Internet of Things sudah merambah ke beragam kalangan termasuk anak-anak les ibuku yang masih TK sudah memiliki grup WA sebagai pengguna teknologi tersebut. Grup cah milenial itulah nama grup adik-adik les yang masih dan pernah les di keluarga kami. Grup tersebut lumayan memberikan hiburan plus pembelajaran. C...

Enam "SA"

Pernah ada kawan bertanya, bagaimana menghapus kenangan yang kurang menyenangkan di masa lalu? Menghadapi ketakutan akan masa depan yang belum jelas? Menyelesaikan tugas hari ini yang begitu menumpuk? Kegalutan tentang semua itu sedikit banyak pasti dialami oleh semua manusia, hanya saja intensitasnya mungkin berbeda-beda.  Ada satu tips dari Ki Ageng Suryo Mentaram, sang putra mahkota yang memilih menjadi rakyat jelata, agar sedikit banyak meringankan "presure" akan masa lalu, masa depan maupun masa kini. Ketika tinggal di istana, Ki Ageng tidak pernah bertemu dengan "manusia" yang benar-benar manusia. Meskipun dalam kesehariannya banyak pelayan yang siap melayani dan hidup dalam penuh penghormatan. Hingga akhirnya Ki Ageng meminta ijin kepada Ayahanda Sri Sultan Hamengku Buwana VII untuk meninggalkan istana dengan segala konsekuensi yang ditanggungnya.  Dalam menjalani kehidupan sebagai rakyat jelata, Ki Ageng bersama Ki Hajar Dewantara mengadakan pertemuan semaca...

Impian

Sudah menjadi fitrah bahwa dalam hidup ini akan senantiasa ada interaksi dengan berbagai makhluk yang lain. Sekalipun sebatang pohon kaktus di gurun gersang juga tetap membutuhkan makhluk yang lain seperti pasir sebagai media untuk tumbuh si kaktus. Jadi makhluk dalam konteks ini adalah segala yang diciptakanNya atau dengan kata lain makhluk itu bukanlah hanya komponen biotik yang selalu bernafas. Jika ingin menghitung jumlah makhluk yang ada di biosfer bumi ini tentu pengetahuan angka yang kita pahami tak akan mampu menjangkaunya. Untuk dapat melangsungkan hidup bersama dengan nyaman dan bahagia seyogyanya makhluk yang tak terjangkau jumlahnya itu perlu menaati aturan mainNya. Namun, dari semua makhluk yang diciptakanNya, hanya manusia yang dapat "membijaksanai" aturan main itu. Misal, makhluk yang berupa air tidak akan pernah protes untuk mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah kecuali jika ada campur tangan manusia dengan cara membuat alat pemompa maka air b...

Tabungan dengan Bunga Berlipat

Kutulis refleksi ini setelah ada obrolan tentang saving dengan salah satu kawan. Sisi realistisnya mengajakku untuk kembali berjalan ke dalam menyelami makna hidup. Mungkin bagai dua sisi mata uang, beliau memandang dari bagian atas lalu membuatku tergoda melihat dari sisi yang lain. Terima kasih atas pancingan pemantiknya😄 🙇‍♀️ Demi masa Sungguh, manusia berada dalam kerugian,  kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran Saat ditanya, berapa umurku sekarang ? Pasti senantiasa terbesit pertanyaan lain yang muncul tiba-tiba. Amal apa yang telah dilakukan selama itu? Kalau sudah  beramal, berbuah manis atau pahitkah amal itu bagi dunia dan akherat? Begitulah pertanyaan-pertanyaan retoris yang kadang kita belum mampu menjawab dengan jawaban yang pasti. Bahkan, bisik hati yang lain mengatakan “Manusia hanya diminta untuk beramal, bukan urusanmu untuk menimbang   amal itu, bisa...

Paket Jadi : Transformasi

Manusia tercipta tidak seperti makhluk lain yang hanya membutuhkan beberapa waktu sehingga mampu memaksimalkan semua potensi. Dengan kata lain, manusia bukanlah paket jadi dalam sekejap seperti hewan dan tumbuhan. Misal, si Miu, kucingku setelah sekitar dua pekan melahirkan Mola dan Moli dapat langsung mengajak si kucil alias kucing kecil untuk berjalan-jalan di halaman belakang rumah. Begitu pula dengan tanaman yang sejak tunas sudah dapat menyerap air dan zat hara dalam tanah tanpa menginduk ke inang.  Dalam sejarah hidup manusia, salah satu model penempaan pada abad sebelum Masehi yang memfasilitasi manusia untuk menuju paket jadi itu berupa akademik Plato. Dilanjutkan pada abad tengah dengan model skolastik yang sekarang disebut dengan sekolah yang tersusun dari kelas-kelas. Di belahan bumi yang lain setelah abad itu, ada bentuk majelis, halaqoh, padepokan maupun pesantren. Apapun model yang ada, semua menyuguhkan harapan agar manusia dapat mengembangkan perangkat-perangkat yan...

Masih : Nilai Cinta

Masih belum bosan juga mencerna ulang lembaran-lembaran Terjemah Rasa/Tentang Aku, Hamba dan Cinta. Kali ini pesan yang termaktub sangat related dengan curahan kaum Hawa yang ku dengar langsung di hari itu.  Cinta pada masa kini, betapa kehilangan harga diri. Ia dipakai dengan makna yang menunjukkan keterpesonaan jasmani. Ia dipakai sebagai istilah yang menggambarkan hasrat memiliki dan nafsu duniawi. Ia gunakan dengan arti senang-senang mengumbar birahi, asyik lupa diri bersama yang dicintai. Cinta pada masa kini, betapa kehilangan jati diri. Ia harus tampil dengan menanggung beragam pamrih dan ambisi. Ia harus hadir dengan bahasa ekonomi, jika tak ingin dipandang sekedar ungkapan basa-basi. Ia harus beradaptasi dengan logika untung-rugi, iri-dengki kompetisi dan pamrih jika tak ingin dipandang tak bernilai. Para pecinta pada masa kini begitu malang sepi. Kala ia tampakkan wajahnya yang asli, semua memandangnya geli, seperti orang asing di negeri asing yang kata-katanya dianggap l...