Mendua

Mendua aku tak mampu

Itulah sepotong lirik lagu dari grup band Kahitna. Meski konteksnya tentang percintaan, tapi dalam prasasti ini ingin kutuangkan tentang "aktivitasku".

Ya benar, mendua aku tak mampu untuk meraih kualitas saat jadwal bertumbukan. Bagaimana aku bisa mendua jika dalam diriku sudah dibekali "God Spot" yang selalu mengarahkan untuk fokus satu hal yang merupakan batas diriku sebagai makhluk biasa bukan Sang Maha. Dilema yang kurasa saat mendua.

Berharap suatu saat akan tiba pada hari yang biasa. Hari yang tidak menjadikanku untuk mendua atau mentiga atau bahkan lebih. Hari yang mendukungku untuk mencapai kualitas bukan hanya kuantitas. Hari yang mengantarkanku pada kesetiaan dan kefokusan. Semoga🙇‍♀️  


Komentar

  1. Memecah pikiran membuat pekerjaan tidak fokus dan potensi pekerjaan berantakan besar bila tidak fokus

    BalasHapus
  2. Finally, apakah sudah mulai fokus sekarang? Apakah muncul problematika dari kaum mars?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah satu sisi fokus, muncul sisi yang lain dg sekolah-sekolah krucil.😅

      Untuk kaum mars, saya masih perlu banyak belajar tentang dan dari mereka🙇‍♀️

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual