Nikmati Proses

Wahai diriku, terima kasih sudah memulai dan merefleksi tanpa mengakhiri. Sejatinya perjalanan ini sungguh endless destination. Saat sampai puncak pasti akan diuji dan kembali ke awal, lalu berjalan hingga menuju ke puncak serta kembali lagi ke awal. Senantiasa nikmati proses. Berikut proses 8 tahap yang alhamdulilah sudah dimulai, berjalan, berefleksi ke puncak lalu kembali ke awal dan berjalan lagi.

Panttanjali mengklasifikasi yoga menjadi delapan bagian atau tahapan, seperti di bawah ini:

1. Yama

Tingkatan ini berdasar pada hubungan individu dengan masyarakat. Yama mempunyai lima prinsip dasar, yaitu:

a. Pengendalian diri terhadap hasrat (aparigra). Misalnya, ketika kita haus, kia minum segelas air, itu sudah cukup untuk menghilangkan dahaga, tidak perlu kita minuma dua atau tiga gelas air meskipun bisa.

b. Kejujuran (Satya), termasuk bicara yang sebenarnya, lebilh baik diam jika tidak dapat berkata jujur, dan membicarakan kebaikan orang, bukan sebaliknya.

c. Anti-kekerasan (ahimsa).

d. Tidak mencuri (asteya), tidak mencuri di sini bukan saja tidak mengambil milik orang lain, namun juga yang tidak bermilik. Misalnya, ketika ada menemukan barang di jalan, walaupun tidak ada yang punya, kita dilarang mengambilnya.

e. Tidak mengumbar nafsu birahi (brahmacharya). Ini tidak berarti bahwa seseorang yang melakukan yoga harus meninggalkan keluarga dan menjadi biarawan.

Selain lima prinsip dasar tersebut, dalam Yama juga terdapat prinsip mengampuni, keteguhan hati, welas asih, rendah hati dan puasa.

2. Niyama

Niyama juga memiliki lima prinsip dasar. Lima dasar prinsip ini menyangkut disiplin individu.

a. Ketabahan (tapa). Artinya, seseorang yang berada pada tahap niyama mampu memikul beban dengan tabah. Walaupun dia sedang bermasalah dengan fisik atau jiwanya, dia tetap harus melanjutkan hidupnya.

b. Mawas diri (swadhayya). Mawas diri perlu dilakukan dalam bentuk wicara dan jiwa.

c. Menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa (iswar pranidhan).

d. Membersihkan diri (shoucha).

e. Bersyukur (santosh).

3. Asana

Asana juga berarti postur tubuh. Postur tubuh dalam yoga, misalnya berdiri, duduk, telentang, dan tengkurap.postur tubuh tersebut diharapkan dapat menstimulasi organ-organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati, empedu, pankreas, dan bagian-bagian lainnya. Latihan sana bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara tubuh dan pikiran.

4. Pranayama

Pranayama berarti pengaturan napas. Prana berarti napas atau bionergi di dalam tubuh. Pada tingkat halus, prana mempresentasikan energi prana yang bertanggungjawab terhadap kehidupan dan keberlangsungan hidup. Sedangkan, ayama berarti berarti kontrol. Seseorang yang dapat mengontrol ritme energi prana dengan menggunakan pranayama dapat memperoleh kesehatan raga dan jiwa.

5. Pratyahara

Pratyahara adalah pengaturan indera. Tahap ini dicapai setelah melewati tiga tahap sebelumnya. Tahap ini juga menjadi penghubung dengan tahap berikutnya. Setelah mencapai tiga tahapan sebelumnya, seseorang mampu mengontrol pikiran dan panca inderanya. Pada tahap ini, seseorang mampu berkontemplasi dengan baik, kemudian membuang elemen-elemen untuk kepentingan peningkatan spritual.

6. Dharana

Tahap dhrana oleh Panttanjali digabung menjadi “sanyam” atau pengendalian. Ketika berada pada tahap ini, berarti sudah sampai pada tahap konsentrasi yang lebih tinggi. Dharana, oleh para psikolog modern juga dideskripsikan sebagai tahapan tertinggi konsentrasi mental. Pada tahap seseorang mencapai dharana, pikirannya akan terbebas, tapi tidak melewati batas.

7. Dhyan

Dhyan berarti konsentrasi penuh pada objek. Dhyan juga diartikan sebagai meditasi. Sebagai manusia biasa, terkadang pikiran kita melayang kemana-mana (dalam bahasa Jawa: nglambrang). Pikiran kita tidak bisa hanya memikirkan satu hal saja setiap waktu. Tapi, kecepatan pikiran kita lebih besar daripada kecepatan cahaya. Satu detik kita bisa saja mengingat mengingat masa lalu. Detik berikutnya kita bisa menginginkan masa depan.

Kita tidak memiliki kontrol atas pikiran kita sendiri. Di sinilah fungsi dhyan tersebut. Dhyan membantu kita untuk berkonsentrasi menenangkan pikiran, dan mencapai kontrol penuh atas pikiran tersebut. Dengan dhyan, kita bisa mempunyai kontrol atas pikiran, apakah di luar sadar, sadar, atau tidak sadar.

8. Samadhi

Samadhi adalah titik puncak dari pencapaian yoga. Ketika seseorang mencapai samadhi, ia memiliki spritual dan rasa damai yang hakiki. Pada titik inilah tercapai esensi yoga sesungguhnya. Samadhi membawa seseorang pada kondisi rileks, pikiran selalu dalam kondisi awas, dan harmonis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tabur Tuai : Oneness

Mencintai Musuh

Filosofi Teras