Impian

Sudah menjadi fitrah bahwa dalam hidup ini akan senantiasa ada interaksi dengan berbagai makhluk yang lain. Sekalipun sebatang pohon kaktus di gurun gersang juga tetap membutuhkan makhluk yang lain seperti pasir sebagai media untuk tumbuh si kaktus. Jadi makhluk dalam konteks ini adalah segala yang diciptakanNya atau dengan kata lain makhluk itu bukanlah hanya komponen biotik yang selalu bernafas. Jika ingin menghitung jumlah makhluk yang ada di biosfer bumi ini tentu pengetahuan angka yang kita pahami tak akan mampu menjangkaunya.

Untuk dapat melangsungkan hidup bersama dengan nyaman dan bahagia seyogyanya makhluk yang tak terjangkau jumlahnya itu perlu menaati aturan mainNya. Namun, dari semua makhluk yang diciptakanNya, hanya manusia yang dapat "membijaksanai" aturan main itu. Misal, makhluk yang berupa air tidak akan pernah protes untuk mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah kecuali jika ada campur tangan manusia dengan cara membuat alat pemompa maka air bisa mengalir dari bawah ke atas. 

Aturan main yang kadang dibijaksanai manusia pasti akan berdampak yang positif dan negatif. Alhamdulillah jika cukup dampak positif yang didapat, tetapi hal itu hanya satu kemungkinan dari bertriliun-triliun keputusan yang dianggap bijaksana oleh manusia. Mungkin untuk safety manusia akan memilih tidak perlu "membijaksanai" aturan main dan mengikuti saja kehendakNya. Hanya saja hal tersebut tidak mungkin terjadi karena manusia juga dianugerahi perangkat seperti "keinginan" yang sesekali berasal dari nafsu, kadang bersumber dari pikiran dan mungkin berilham dari kalbu. 

Berharap aturan mainNya dapat sejalan dengan "kebijaksanaan" manusia adalah hal yang patut diimpikan. Dan salah satu hal yang mungkin bisa kita lakukan untuk meraih impian tersebut yakni dengan memahami dan menyadari dari mana sumber "keinginan" itu muncul. So, kita sangat perlu menelisik terlebih dahulu asal muasal "keinginan" sebelum membijaksanai aturan mainNya. Yuk kita wujudkan impian itu.🙇‍♀️




Komentar

  1. berharap "kebijaksanaan itu" mampu membawa hal hal yang positif

    BalasHapus
  2. berharap "kebijaksanaan itu" mampu membawa hal hal yang positif

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual