Kontraposisi

Kondisi saat terlalu mementingkan diri sendiri biasa disebut sebagai egois. Sebaliknya sikap yang berlebihan dalam mengutamakan orang lain dikenal dengan altruis. 

Mungkin egois terlihat jelek dan altruisme itu bagus. Hanya saja bagiku keduanya sama-sama hal yang terlalu mengutub. Bahkan dibalik altruisme bisa jadi ada pamrih tersembunyi yang ujungnya adalah keegoisan.

Jalan tengah yang dapat dilakukan yakni memilih dan memilah niat kita dengan saling mengerti serta empati. How do it? Ya, sedikit banyak kita perlu mengolah kepekaan rasa dengan berpindah peran. Bagaimana jika aku menjadi kamu dan andai kamu menjadi aku alias kontraposisi.

Meskipun mustahil di alam nyata, tetapi di alam imajinasi kita semua dapat memerankan kontraposisi, asal senantiasa di asah. Apalagi ditambah dengan kedalaman rasa atau empati saat melakukan kontraposisi di alam imajinasi tidak akan pernah ada kebohongan dan kelicikan seperti di dunia nyata saat menggunakan logika untung rugi.

Sesekali mungkin masih jatuh bangun dan terkesan aneh. It's no problem. Suatu saat dengan berbagai pengalaman bertemu beraneka ragam pribadi sehingga terlatih dalam memainkan rasa dalam imajinasi maka kontraposisi itu akan menjadi senjata yang ampuh dalam memoderasi egoisme dan altruisme. Semoga🙇‍♀️

Komentar

  1. memang semua yang berlebih itu tak baik kan bu, secukupnya, sewajarnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual