Tulus

Kutulis ini bukan berarti diriku sudah menjadi pribadi yang tulus. Bukan pula bermaksud menceramahi kalian. Ku hanya ingin mengabadikan kisahku dalam prasasti ini saat meneguk ketulusan itu.

Di rumah kudapati panutan tulus dari sosok ibuku. Alhamdulillah terlahir dari rahim seorang ibu yang senantiasa memancarkan dan mengajarkan ketulusan. Dari sebelum fajar beliau terbangun untuk tulus mengabdi dan bermunajat kepadaNya. Semua aktivitas dijalani ibuku dengan penuh cinta meski sebagian besar waktu hanya di rumah. Hingga malam sebelum terlelap, senantiasa diakhiri dengan sholat penutup dan lantunan Al Mulk. 

Tak ada kata keluhan yang terucap dalam hembusan nafas beliau sekalipun kami anak-anak ibu-bapak kadang agak "ngeyel". Dapat kupelajari bahwa berkat ketulusan ibuk-lah maka akhirnya kami dapat takluk, tunduk, taat dan makin sayang plus cinta banget sama ibu. Dan beliau satu-satunya mutiara paling terindah di keluarga kami setelah bapak wafat.

Di luar rumah, alhamdulillah dipertemukan dengan pribadi-pribadi teduh dan meneduhkan baik secara offline maupun online. Secara offline kurasakan ketulusan itu dari ummi dan saudari-saudariku di ma'had. Terlukis indah kenangan kami dalam bingkah ukhuwah dan mahabbah.

Saat berselisih dan saling beradu maka alarm nurani ukhuwah kami meronta. Bukankah kita satu tubuh? Pesan ummi terngiang, andai kau menyakiti saudarimu sejatinya kau juga sedang melukai diri sendiri. Begitu lembut tutur beliau dan sangat nikmat ketaatan kami yang merupakan buah dari ketulusan ummi.

Dan sekarang alhamdulillah secara online juga ku dapat guru kehidupan yang penuh dengan rasa tulus. Kuyakini dan kulihat ketulusan dalam pancaran aura guru kehidupanku sekalipun hanya bertatap maya. Kunikmati ilmu beliau setiap pekannya dengan beragam tema secara gratis. Tutur dan vibrasi suara beliau yang santun mengantarkanku pada dimensi frekuensi alfa. Frekuensi yang penuh ketenangan dan kenyamanan sebagai manifestasi ketulusan beliau.

Maaf diri ini baru dapat mengucapkan terima kasih, jazaakumullah khoiron katsir atas ketulusan semuanya. And the list not the last, I love you all coz Allah😘💖

Komentar

  1. Mempunyai panutan yang baik bisa mengantarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik. Ketulusan adalah salah satu sifat yang patutu diteladani.

    BalasHapus
  2. dikeliling orang baik dan positif adalah suatu anugerah. Jangan biarkan mereka pergi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual