Permainan Buzzer

Aktivis sering disebut sebagai “pengganggu kenyamanan” oleh mereka yang diuntungkan dari ketidakadilan." Tetapi justru di situlah fungsi mereka: menjadi suara publik yang menolak tunduk pada kebisuan. Namun, di era digital, ancaman yang datang pada aktivis tidak lagi sebatas intimidasi fisik, melainkan juga serangan sistematis dari buzzer. Fakta menariknya, menurut laporan SAFEnet, hampir 40 persen aktivis di Indonesia pernah menjadi target serangan digital, mulai dari doxing hingga framing di media sosial. Artinya, buzzer bukan sekadar akun anonim iseng, melainkan mesin politik yang nyata dampaknya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihatnya di lini masa Twitter atau komentar Instagram. Seorang aktivis yang berusaha mengkritik kebijakan publik tiba-tiba dibanjiri komentar seragam: ada yang menghina pribadi, ada yang memutarbalikkan fakta, bahkan ada yang menyebarkan fitnah. Yang menarik, pola itu selalu mirip, seperti ada instruksi tersembunyi yang menggerakkan. Mari kita ...