Pulang/Hujan Bulan Juni/

Selepas dari rutinitas yang hampir sepekan ini, tetes hujan pun turut mengiringi, menggugahku untuk menikmati sajak yang tercipta setelah 12 purnamaku🌕

/Hujan Bulan Juni/

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak kaki-kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(1989)

        ----Sapardi Djoko Damono----

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual