Laa Tahzan

Tahun 1443H perlahan pergi membawa berbagai kenangan dan kisah suka maupun duka. 

Tahun 1444H mulai menampakkan episode. Tertanda hilal pun menyapa anggun di angkasa.  

Teringat akan epik Laa Tahzan sang manusia mulia dan sahabatnya. Si penyengat memaksa sahabat meneteskan air mata. Sang manusia mulia pun terbangun dari lelapnya. Wahai sahabat mengapa kau bersedih? Bukankah Allah bersama kita, janganlah bersedih. Diusap pipi sahabat dan noktah penyengat itu yang akhirnya membuahkan kesembuhan dan harapan. 

Teriring do'a tulus dan harapan, semoga kita semua dikaruniai kesehatan lahir batin. Dimudahkan untuk mengisi hari-hari mendatang dengan memperkuat ibadah dan memperbanyak amal shalih. Dijauhkan dari prahara dan nestapa. Aamiin ya Allah♥️

Komentar

  1. Aamiin ya robal alamiin

    BalasHapus
  2. Amin. Semoga damai dan berkat Tuhan selalu bersama kita semua

    BalasHapus
  3. aamiin, semoga yang disemogakan dijabah aamiin

    BalasHapus
  4. Aaaamiinn, doa terbaik selalu untuk semua

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. Catatan di atas menunjukkan arti laa tahzan menurut saya, kalau menurut Pak Rozak bagaimana?

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual