Cyrenaic School

Pendiri Cyrenaic School adalah Aristippus dari Cyrene. Ia adalah seorang filsuf Yunani yang mempelajari ajaran-ajaran Protagoras. Ini dilakukannya selama berada di kota asalnya yaitu Cyrene, Afrika Utara. Aristippus juga bersahabat dengan Socrates.

Pada suatu hari, Socrates mengajukan sebuah pertanyaan pada murid-muridnya, " Apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?" Aristippus menjawab bahwa yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah kenikmatan. Aristippus memaparkan bahwa manusia sejak masa kecil selalu memcari kenikmatan dan bila tidak memdapatkannya, ia akan mencari sesuatu yang lain lagi.

Aristippus menyetujui pendapat Socrates bahwa keutamaan adalah mencari hal "yang baik". Namun, ia menyamakan hal "yang baik" ini dengan kesenangan atau "hedone". Akal atau rasio manusia biasanya bekerja untuk memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan kesusahan.

Aristippus melihat kesenangan sebagai sesuatu yang aktual, artinya kesenangan terjadi di sini dan saat ini, bukan di masa lalu atau masa depan. Menurutnya masa lalu hanya ingatan akan kesenangan yang sudah pergi dan masa depan adalah hal yang belum jelas.

Meskipun kesenangan dijunjung tinggi oleh Aristippus dan murid-muridnya di Cyrenaic School, tetapi ada batasan dari kesenangan itu sendiri. Batasan itu berupa pengendalian diri. Pengendalian diri bukan berarti meninggalkan kesenangan. Misal, orang yang sungguh-sungguh mencapai nikmat sebanyak mungkin dari kegiatan makan dan minum maka caranya bukan dengan makan dan minum sebanyak-banyaknya atau rakus. Namun harus dikendalikan agar mencapai kenikmatan yang sesuai dan maksimal.

#Catatan MJS Channel tema Hedonisme

Komentar

  1. Setuju dengan pendapat Aristippus bahwa kesenangan terjadi di masa ini, di waktu ini, bukan di masa lalu atau masa depan

    BalasHapus
  2. saya juga pasti gitu buk, memaksimalkan kesenangan dan sebisa mungkin meminimalkan kesusahan

    BalasHapus
  3. masa lalu yang penuh kebahagiaan terkadang dapat menciptakan kesenangan di masa sekarang hehe

    BalasHapus
  4. Kesenangan sering muncul dengan mengingat memori indah saat kondisi sekarang sedang tak baik baik saja

    BalasHapus
  5. satu sisi mengenang memori masa lalu mungkin bisa menyenangkan, dan saat sadar kondisi sekarang bisa jadi makin bercucuran air mata,

    alangkah lebih baik kita terima, sadari, kenali dan akrabi kondisi sekarang, sak iki, ning kene, ngene😊

    Btw komentar Bu Putri dan Pak Hartono sepertinya mirip ya tentang ini😅

    BalasHapus
  6. Segala sesuatu yang terjadi adalah yang terbaik, berterimakasihlah kepada masa silam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual