Melampaui yang Lahiriah

Segala sesuatu yang tampak di depan kita, bukanlah  hakikat sesuatu yang sebenarnya.

Yang tampak dari bumi adalah debunya,tapi dibalik  debu itu adalah sifat-sifat Tuhan yang mengejawantah. Dimensi di dalamnya adalah emas permata, sementara dimensi di luarnya adalah sebongkah batu.

Masuklah melintasi bentuk dan keluarlah dari jebakan nama-nama. Berlarilah menuju makna.

Hati-hatilah jangan tertipu, banyak hal yang kau anggap sebagai penyebab, sebenarmya hijab.

Kalau manusia dianggap sebagai manusia dari bentuk fisiknya, maka Muhammad dan Abu Jahal memiliki kualitas yang sama. Lukisan di dinding pun persis seperti manusia. Lihatlah apa yang kurang? Lukisan indah itu kehilangan ruh-nya. Pergilah, carilah mutiara yang berharga.

Duhai saudaraku, engkau adalah apa yang kau rasakan dalam pikiranmu, selain hamya tulang dan daging belaka. Kalau kau anggap dirimu bunga maka engkau adalah taman bunga. Kalau kau anggap dirimu semak berduri, maka engkau hanyalah bahan bakar perapian.

------Jalaluddin Rumi------


Komentar

  1. Yang tampak tidak selalu benar. Jangan mudah percaya dan menghakimi dari apa yang terlihat dipermukaan saja

    BalasHapus
  2. habis ngaji filsafat ini ya buk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau Rumi itu sufisme miss, Fihi Maa Fihi

      Hapus
  3. Seperti kebahagian, yg tampak mungkin tak sebenarnya, mungkin itu cara menutupinya saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti ketampanan atau kecantikan jika dilihat baru fisik, belum tahu bagaimana dalamnya😄

      Hapus
  4. Makna tersirat bukan tersurat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual