Bahagia itu Sederhana


Closing statement yang kita dapat dari webinar malam ini lumayan menyentil. Bahagia itu sederhana, cukup dengan senyuman pada murid kita, untuk keluarga kita maupun orang-orang di sekitar kita. Mungkin ada orang yang memang tercipta dengan wajah yang selalu tersenyum. Hanya saja wajah yang selalu tersenyum itu bukan harga mati. Jika ada kemauan untuk tersenyum pasti akan terlatih dan terbiasa.  Terutama kita sebagai pendidik yang setiap hari bertemu dengan manusia pasti akan sangat senang jika bisa saling berbalas senyum dengan setulus hati.

Adapun latihan atau metode yang disampaikan pemateri agar kita bisa bahagia full senyum saat mengajar antara lain belajar dengan nge-rap, balon keberuntungan, follow my lead, pasangan kata sinomin-antonim. Sesuai latar belakang beliau maka rata-rata metode dan contoh yang disampaikan yakni untuk rumpun bahasa. Meski demikian, senyum dan kebahagiaan beliau alhamdulillah lebih tersalurkan ke kita karena bisa menimba ilmu dari pengalaman sang pengajar kreatif yang sudah mendunia.

Melalui refleksi webinar tadi, saya tersadarkan untuk senantiasa belajar tersenyum. Mulai malam ini saya latih untuk tersenyum pada diri sendiri dan semoga ke depan dapat tersenyum pada orang-orang di sekitar, terutama saat KBM. Dan kata kunci bahagia itu sederhana akan jadi alarm untuk dapat tersenyum. Tersenyum atas hembusan nafas, tersenyum atas detak jantung, tersenyum atas apapun itu. Keep smilling😊



Komentar

  1. Selalu senyum, fleksibel, amati keadaan, tidak memaksa anak, mungkin akan membuat anak nyaman belajar, semangat belajar untum tim smp sma bisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. puisi mau bantu nggih, tidak memaksa anak😢🙇‍♀️

      Hapus
  2. Bu dwi sudah banyak sekali tersenyum kok 😊

    BalasHapus
  3. selain senyum sendiri juga perlu menyenyumkan siswa buu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual