Logika Viral

Sudah tak asing dengan kata viral di zaman yang penuh kelimpahan informasi seperti saat ini. Kondisi tersebut sangat terkait dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi yang menembus sekat antar ruang maupun waktu. Tentu ada sisi positif seperti kemudahan mengakses beragam ilmu pengetahuan, namun ada juga negatifnya yang akan saya ulas dari sisi logika viral.

Logika viral yang kadang menjadi dogma kebenaran perlu menjadi perhatian khusus. Mungkin logika viral ini sejalan dengan paham voting yang sering memenangkan pihak mayoritas karena hanya melihat kuantitas.

Padahal kuantitas maupun keviralan tidak selamanya benar dan belum tentu dapat dipertanggungjawabkan alias itu post thruth karena ada permainan rasa atau politik emosi di sana. Dengan kata lain logika viral sangat bertendensi dengan rasa suka atau tidak suka. Oleh karena itu, kejernihan pikir dan keluasan jiwa sangat diperlukan untuk mewaraskan kita dari logika viral yang penuh post thruth.  

Komentar

  1. Viral prestasi, karya, itu tak perlu bertendensi suka atau tidak suka, betul tak kaka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat, kesyukuran kepadaNya lebih tepatnya jika dalam karya dan prestasi

      Hapus
  2. yang viral belum tentu benar, haha

    BalasHapus
  3. bahasanya sulit dimengerti ... susah mencernanya

    BalasHapus
  4. Tapi kalau viral dan banyak dipercaya bisa jadi kebenaran umum lho Bu. Bagaimanapun itu, kuantitas punya andil dalam membentuk kebenaran

    BalasHapus
  5. Jaman sekarang kita harus punya ilmu baik yang cukup untuk menyaring informasi.. saring sebelum sharing

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual