Kegelisahan Moral

Ada hal penting yang perlu diabadikan dalam prasasti kecilku setelah kusimak Q&A tentang kegelisahan moral tadi malam. Kegelisahan moral terjadi karena ancaman super ego yang muncul dari rasa takut atau merasa bersalah. Dan super ego merupakan segala sesuatu yang ada di luar diri manusia seperti moral, budaya, tata nilai, dan sebagainya. 
Situasi hari ini juga mendukung terjadinya kegelisahan moral antara lain level kepercayaan yang sudah pada tahap ekslusif; kondisi sosial yang penuh dengan fanatisme golongan; budaya yang lebih pada sisi inferior; sikap politik yang egoistik; pola ekonomi yang cenderung konsumtif; dan limpahan komunikasi yang dipenuhi post truth. 

Keadaan di atas sering disebut sebagai "mass-mediated reality" yang mengakibatkan adanya kedangkalan karena citra lebih penting daripada makna; keriuhan yang dicirikan dengan banyaknya tindakan daripada kebutuhan; kegemukan dengan banjirnya informasi tanpa filter; ketelanjangan yang menjadikan ranah privat hancur; kengawuran sehingga menyebabkan misscomunication; dan kengeyelan karena tanpa berpikir panjang. 

Kondisi di atas akan membuat manusia membuat benteng defends  mechanisms dengan berbagai cara. Cara-cara tersebut seperti repression yakni menyingkirkan diri dari kesadaran pikiran dan perasaan; denial atau menyangkal; reaction formation atau memunculkan perilaku yang berlawanan seperti menyembunyikan cinta dengan pura-pura benci; projection yakni mengatributkan apa yang dirasakan kepada orang lain contohnya tertarik pada perempuan tapi menjodohkan perempuan itu dengan lelaki yang lain; displacement atau mengalihkan dorongan pada objek yang lebih lemah atau lebih aman; regression yakni kembali ke tahap berikutnya; sublimation yakni mengalihkan dorongan pada perilaku yang diterima masyarakat; rasionalization atau menggunakan alasan rasional untuk pembenaran. 

Defends mechanisms di atas hanya sebuah pelarian sementara. Alangkah lebih baik jika kegelisahan moral diterapi dengan berusaha hidup dalam spiritual yang sehat " healthy spiritual life". Langkah yang dapat dilakukan dimulai dengan hidup yang penuh makna dan sadar tujuan. Lalu hidup dengan menghargai prinsip-prinsip nilai universal seperti kasih sayang dan keadilan. Selanjutnya, hidup dengan menerima adanya dimensi tertinggi yang melampaui diri. Berikutnya, hidup penuh kesadaran akan keterhubungan dengan yang lain. Terakhir, hidup sambil melakukan refleksi, memahami diri dan membuka diri untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

Semoga kegelisahan moral di zaman sekarang segera terobati dengan healthy spiritual life. Aamiin 🙇‍♀️




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual