ATM dan Kolaborasi

Di refleksi "Serupa tapi Tak Sama" sekitar sepekan yang lalu telah saya sampaikan bahwa X-Red akan ada tambahan dekorasi kelas dengan inspirasi yang  diperoleh saat berkunjung di SIS. Inspirasi itu berupa reuse sampah anorganik yang berupa tutup-tutup botol plastik yang sejalan dengan proyek profil pelajar Pancasila dalam bidang MIPA. Pada mulanya memang terlalu SIS mainded, baik dari pola dekorasi yang akan dibentuk maupun warna bidang datar yang akan ditempeli tutup-tutup botol. Pada pertemuan proyek anorganik yang pertama  dengan para siswa kelas X-Red yang lumayan banyak tetapi peralatan seperti lem tembak terbatas maka dekorasi yang dibuat secara bergilir. Dan ini memberikan konsekuensi ada yang menunggu dan ditunggu hingga akhirnya kurang optimal.

Belajar dari pengalaman di pertemuan pertama menjadikan saya untuk mengubah konsep awal yang SIS mainded. Di pertemuan berikutnya saya memilih empat ketua kelompok di kelas X-Red dengan desain sesuai selera dan kesepakatan masing-masing kelompok. Selain membebaskan desain, pemimpin kelompok juga dibebaskan untuk memilih anggotanya agar mereka nyaman berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut. Alhamdulillah pula berkat saran Bu Fatimah setelah menemani kelas 12 bersama Pak Macfudz, maka saya membawa lilin dan korek api sebagai pengganti lem tembak sehingga setiap kelompok dapat menyelesaikan proyek tanpa menunggu kelompok yang lain. Selain lilin dan korek api, saya juga membawa stik es cream sebagai bahan hiasan tambahan alias bukan yang utama. Dengan begitu ATM (amati, tiru, modifikasi) benar-benar terjadi dan tidak lagi SIS mainded serta melatih siswa untuk berkolaborasi dengan anggota kelompoknya. Oya, saya tidak menerapkan kompetisi antar kelompok di kelas X-Red karena sudah ada penilaian langsung dari Pak Bayu untuk semua kelas. 

Kelompok pertama terdiri atas Rasyid, Rulif, Alam, Pasya, Kaysan dan Hakan. Mengutip dari salah satu blog anggota tersebut ternyata karya mereka ada makna filosofis. Mereka membuat payung setengah bentuk yang diibaratkan sebagai  pemerintah, bunga sebagai rakyat dan hujan yang berarti kebutuhan  rakyat (https://sapiknihboss.blogspot.com/2023/01/saya-sendang-mengerjakan-tugas-kelompok.html?m=1). Berikut gambar aktivitas kelompok pertama dan hasil karya mereka.

Kelompok kedua diketuai oleh Figi yang kemudian dia memilih Jakzone, Jefri, Galuh, Athala dan Raden sebagai anggota kelompoknya. Meski tak memiliki makna filosofis, karya kelompok ini bagus juga. Ada hiasan mobil-mobilan di atas tulisan SPFA. Sebenarnya mereka sudah tahu bahwa SPFA itu berganti nama menjadi SPSS tetapi mereka tetap saja cinta mati sama singkatan SPFA yang ditambahi dengan kata "siuu". Di bawah ini adalah foto kelompok kedua beserta karyanya.
Kelompok ketiga terdiri dari Nazomi, Teto, Faldi, Fajar Murtadza, Arifin dan Dheka. Jika rata-rata kelompok yang lain menempelkan tutup botol dengan bagian yang tertelungkup menghadap depan, maka kelompok ini lain daripada yang lain. Mereka menggunakan bagian tutup yang luas untuk dilem dan ditempel. Selain itu mereka juga membuat sepasang kincir yang ada di kanan-kiri bagian atas hiasan sehingga meramaikan dan mempercantik dekorasi yang mereka buat. Berikut kerja kelompok ketiga dan hasil karyanya. 
Kelompok terakhir atau kelompok empat diketuai oleh Bilal dengan beranggotakan Syafiqal, Ardi, Dyas, Ega, Raihan, Fajar Romadhon. Effort kelompok ini sepertinya lebih daripada kelompok-kelompok yang lain. Terlihat dari hasil karya mereka yang dilengkapi dengan bingkai dari tutup-tutup botol yang dipasang satu per satu tanpa ada celah sedikit pun. Dan juga mereka memanfaatkan stick es cream untuk menuliskan nama-nama anggota kelompok dan identitas X-Red. Nah inilah kreasi kelompok empat dan karya mereka.
Alhamdulillah setelah pukul 11.30 semua karya X-Red sudah tuntas yang dilanjut dengan membuat tulisan tentang aktivitas proyek ini di blog masing-masing.  Terima kasih untuk Bu Mila yang sudah berkenan memberikan selotip hijau bolak-balik sehingga dekorasi karya kelas X-Red dapat terpasang di dinding. Dan buat para siswa X-Red sungguh saya salut dengan kalian, meski kadang bikin gregetan tapi ternyata kalian tetap yang terbaik bagi saya. Sesuai dengan pesan kalian juga wallpaper laptop saya yang kalian pasang dengan foto di kelas saat itu tidak boleh diganti agar ingat X-Red terus. I love you all coz Allah😍


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual