Serupa tapi Tak Sama

Prasasti kecilku kali ini masih berkutat dengan refleksi tentang aktivitas di sekolah. Berumur sepekan sudah sekolah kita untuk episode semester genap ini. Rutinitas pun dimulai dengan aktivitas yang serupa dengan semeter sebelumnya. Berangkat pagi pulang sore. Aktivitas sekolah yang diawali dengan membersamai sarapan siswa atau apel pagi menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu masuk kelas dan mapel yang saya ampu juga tak ada perubahan jadwal.  Saya tetap mengampu Fisika dan Kimia dengan total 24 jam pelajaran. Serupa pula dalam amanah saya sebagai wali kelas X-Red, penanggung jawab science club, tergabung di tim project perubahan iklim global dan hanya pasang nama di divisi SD.

Hal tak sama itu ada dalam hal murid baru yang datang dan ada murid yang pindah. Alhamdulillah kelas X-Red dapat tambahan dua murid yang ternyata mereka sudah terbiasa dengan sekolah berasrama. Ada Raihan dari Surabaya dan Teto dari Banjarmasin. Hiasan kelas juga menjadi hal yang tak sama yang saya temui saat memasuki ruangan-ruangan kelas maupun lab IPA. InsyaAllah untuk kelas X-Red akan ada tambahan hiasan lagi dari hasil project perubahan iklim global di bagian pengolahan sampah anorganik. Sudah dapat ditebak ya, inspirasi hiasan itu didapat dari kunjungan kita ke SIS. 
Ada juga hal yang tak serupa dengan semester yang lalu yang mesti saya lakukan saat ini untuk TK. Hal itu yakni membantu Bu Ara menyelesaikan laporan bulanan TK yang dilengkapi dengan tanda tangan yang diketahui oleh Bu Diana. Oya hal yang baru atau tak serupa dengan semester lalu alias  mulai semester ini ada teman guru baru, Bu Fatimah namanya. Alhamdulillah senang berkawan dengan beliau yang pandai dalam Bahasa Inggris, sama-sama suka dengar spotify plus kalau diajak ngobrol tentang kehidupan pondok dan MJS bisa nyambung.

Serupa tapi tak sama akan selalu menjadi nafas dalam episode kehidupan kita, apakah di waktu yang lalu, saat ini ataupun masa depan. Kita mesti lihai mengambil hikmah dari masa lalu. Kemudian kita beri makna dalam kehidupan saat ini untuk menjadi modal yang memperkaya kita di masa depan.  Dan refleksi serupa tapi tak sama yang masih berkutat dengan aktivitas di sekolah insyaAllah pasti berbuah keberkahan selama kita senantisa siap menerima, menyadari dan mengembalikan semuanya pada Sang Maha. Semoga senantiasa dalam dekapan keberkahanNya. Aamiin ya AllahπŸ™‡‍♀️πŸ™‡‍♀️πŸ™‡‍♀️








Komentar

  1. Spil hasil dari anorganiknya dong bu, serupa tapi tak sama juga dengan di SIS tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu sampai prosesnya selesai yaπŸ˜…

      Hapus
  2. Penasaran denga hasiknya, apakah akan berlanjut kompetisi,

    BalasHapus
  3. Spill produk anorganik bu, penasaran nihhh

    BalasHapus
  4. Serupa tapi tak sama :) Semangat Bu Dwi, selamat menyambut semester baru

    BalasHapus
  5. fotonya anak baru nih, welcome teto dan rayhan

    BalasHapus
  6. Kalau nggak serupa tapi tak sama nggak napas buk? Wkwk

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual