Kembalinya Nafas Sains

Mulai pekan ini setiap satu jam pelajaran di SPSS mendapatkan alokasi waktu 30 menit, sehingga untuk mata pelajaran sains yang saya ampu rata-rata selama satu jam atau 60 menit karena selalu ada dua jam pelajaran. Alhamdulillah alokasi waktu yang cukup lumayan ini memberi peluang saya untuk mulai kembali menerapkan ruh sains dengan nafas empirisme atau sering disebut dengan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-masing keterampilan proses tersebut.

Pertama melakukan pengamatan atau observasi dengan menggunakan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba pada waktu mengamati beragam obyek atau pun fenomena alam seperti tenggelamnnya telur saat dimasukkan ke dalam air dan melayang saat sudah ditambahkan garam merupakan kegiatan yang sangat dituntut dalam belajar sains. Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan proses mengamati.

Kedua menafsirkan pengamatan atau interpretasi. Mencatat setiap hasil pengamatan tentang kandungan garam dalam air secara terpisah antara hasil utama dan hasil sampingan termasuk menafsirkan atau interpretasi. Menghubung-hubungkan hasil pengamatan tentang kondisi terapung, melayang dan tenggealmnya telur pada air garam menunjukkan bahwa siswa melakukan interpretasi. Begitu pula jika siswa menemukan pola atau keteraturan dari satu seri pengamatan tentang tingkat ketinggian lubang pada botol plastik, misalnya memperanguhi jauhnya pancaran air dan menyimpulkan bahwa semakin tinggi lubang yang ada maka pancaran air semakin jauh jika ketinggian diukur dari tingkat permukaan cairan yang dimasukkan ke botol plastik yang telah dilubangi.

Ketiga menggolongkan atau mengkalisifikasikan. Penggolongan jenis-jenis tumbukan dilakukan setelah siswa mengenali tingkat kelentingan benda. Dengan demikian dalam proses pengelompokkan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari perbedaan, mengontrasikan ciri-ciri kelentingan sempurna, sebagian atau tidak lenting sama sekali, serta mencari kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan dengan menggunkan aplikasi phet colorado.

Keempat meramalkan atau memprediksikan. Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada. Memperkirakan bahwa bagaimana kondisi lautan jika kandungan asam yang dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dengan menggunakan aplikasi kcvs.ca merupakan contoh prediksi.

Kelima berkomunikasi. Membaca grafik, tabel atau diagram dari hasil percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau pernapasan termasuk berkomunikasi dalam pembelajaran sains. Menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel, atau diagram juga termasuk berkomunikasi. Selain itu termasuk ke dalam berkomunikasi juga adalah menjelaskan hasil percobaan, misal memberikan tahap-tahap meregangnya pegas saat diberi beban, termasuk menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas dengan menggunkan phet colorado.

Keenam berhipotesis. Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel, atau mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Dengan berhipotesis diungkapkan cara melakukan pemecahan masalah, karena dalam rumusan hipotesis biasanya terkandung cara untuk mengujinya. Umpamanya, apabila ingin diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh, dapat dibuat hipotesis: “Jika ada dua slenag dihibungkan dengan dua botol plastik, selang yang satu akan menjadi jalan udara dan satu yang lain akan menjadi jalan keluarnya cairan dari botol A ke botol B”. Dalam hipotesis tersebut terdapat dua variabel (faktor panjang selang dan kecepatan aliran), ada perkiraan penyebabnyaserta untuk mengujinya.

Ketujuh merencanakan percobaan atau penyelidikan. Beberapa kegiatan yang menggunaka pikiran termasuk ke dalam keterampilan proses merencanakan penyelidikan. Apabila dalam lembar kegaiatan siswa tidak dituliskan alat dan bahan secara khusus, tetapi tersirat dalam masalah yang dikemukakan, berarti siswa diminta merencanakan dengan cara menentukan alat dan bahan untuk penyelidikan tersebut. Lalu menentukan variabel-variabel yang terlibat dalam suatu percobaan tentang pengaruh  karbondioksida terhadap konsentrasi keasaman lautan juga termasuk dalam kegiatan merancang penyelidikan. Selanjutnya menentukan variabel kontrol dan variabel bebas, menentukan apa yang diamati, diukur atau ditulis, serta menentukan cara dan langkah kerja juga termasuk merencanakan penyelidikan. Sebagaimana dalam penyusunan rencana kegiatan penelitian perlu ditentukan cara mengolah data untuk dapat disimpulkan, maka dalam merencanakan penyelidikan pun terlibat kegiatan menentukan cara mengolah data sebagai bahan untuk menarik kesimpulan.

Delapan menerapkan konsep atau prinsip. Setelah memahami konsep hukum Dalton, barulah seorang siswa dapat menghitung jumlah massa unsur yang direaksikan serta massa unsur yang tesisa. Apabila seorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru misal menambah air sabun pada cairan di dalam botol sehingga berpengaruh pada kecepatan larutan yang mengalir di dalam selang, berarti ia menerapkan prinsip yang telah dipelajarinya. Begitu pula apabila siswa menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru.

Kesembilan membuat atau mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, bagaimana, atau menanyakan latar belakang hipotesis. Pertanyaan yang meminta penjelasan tentang pembahasan gaya archimides menunjukkan bahwa siswa ingin mengetahui dengan jelas tentang hal itu. Pertanyaan tentang mengapa dan bagaiman massa jenis benda mempengaruhi besarnya gaya archimides menunjukkan si penanya berpikir. Pertanyaan tentang latar belakang hipotesis menunjukkan si penanya sudah memiliki gagasan atau perkiraan untuk menguji atau memeriksanya. Dengan demikian jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar bertanya tetapi melibatkan pikiran.

Menurut American Association for the Advancement of Science menyatakan bahwa keterampilan proses sains dibagi menjadi dua bagian yaitu keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu.  Keterampilan proses sains tersebut tertera pada tabel di bawah ini.

Keterampilan Proses Dasar

Keterampilan Proses Terpadu

·    Mengamati

·       Mengontrol variabel

·    Mengukur

·       Menginterpretasikan data

·    Menyimpulkan

·       Merumuskan hipotesa

·   Meramalkan

·        Mendefinisikan variabel secara operasional

·   Menggolongkan

·   Mengomunikasikan

·       Merancang eksperimen

Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains yang telah dilakukan  semoga dapat mengembalikan nafas sains yang sebenarnya. Belajar sains dengan keterampilan proses memungkinkan para siswa mempelajari konsep yang menjadi tujuan belajar sains dan sekaligus mengembangkan keterampilan dasar untuk melakukan investigasi ilmiah, sikap ilmiah dan sikap kristis. Melalui pengalaman langsung para siswa dapat lebih menghayati proses yang sedang dilakukan. Alhamdulillah nafas pembelajaran sains di SPSS dapat kembali bersifat empiris.😊🙇‍♀️

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual