Perempuan di Titik Nol (FIRDAUS)
Firdaus menceritakan kisah hidupnya yang dimulai dengan masa kecilnya di desa bersama keluarganya. Ayah Firdaus, seorang petani miskin, yang tidak dapat membaca maupun menulis dan sedikit pegetahuannya dalam kehidupan. Ibu Firdaus melarangnya ke ladang dan menyuruhnya untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah, membersihkan kotoran ternak dan mengambil air dengan kendi tembikar dari tempat yang jauh. Pernah suatu ketika dia sedang bermain bersama teman lelaki sebaya yang bernama Muhammadain di ladang. Muhammadain menyuruhnya tiduran di atas tumpukan jerami dan menyingkap bajunya. Mereka bermain “pengantin perempuan dan pengantin laki-laki” Dari bagian tertentu tubuh Firdaus, timbul perasaan nikmat yang luar biasa yang pernah ia rasakan sebelumnya. Sejak saat itu ibunya melarang dia bermain ke ladang. Dan saat ibunya meninggalnya ia menggantikan tugas ibunya untuk membasuh kaki ayahnya. Beberapa saat kemudian ayahnya menikah lagi yang membuatnya harus tinggal bersama ibu tiri, sauadar laki-laki, saudara peremepuan yang banyak. Tiap tahun saudara amaupun saudari dari Firdaus meninggal yang kemudian menyusul ayah dan ibu tirinya juga meninggal yang membawanya kepada nasib sabagai seorang yang hidup sebatang kara.
Firdaus juga memiliki
seorang paman yang kuliah di Al Azhar, Kairo. Pamannya saat pulang ke rumah
ternyata sering melakukan perbuatan yang dilakukan Muhammadain kepada Firdaus. Dan
Firdaus hanya tutup mulut sembari mempertanyakan pada diri tentang kenikmatan
yang pernah dirasakan dahulu tetapi tidak dapat dia rasakan lagi. Saat Firdaus sudah
sebatang kara, paman Firdaus membawanya ke Kairo untuk tinggal bersamanya. Saat
tinggal berdua, dia melakukan hal tersebut lebih sering kepada Firdaus yang
masih kecil. Saat lulus sekolah dasar, pamamnya mengajak
nonton bisokop dan berjalan-jalan seolah-olah seperti sepasang kekasih yang
sedang berkencan tetapi Firdaus yang masih kecil tidak memahami apa itu kencan.
Setelah lulus dari Kairo, pamannya menikah dengan putri gurunya di Al Azhar.Sejak
saat itu pamannya memasukkan Firdaus ke sekolah yang berasrama putri.
Selama di asrama
Firdaus sering ngobrol sebbelum tidur dengan teman sekamarnya bernama Wafeya.
Pada suatu malam, Wafeya bertanya kepada Firdaus apakah dia pernah jatuh cinta
dan Firdaus menjawab tidak. Wafeya lalu menjawab bahwa hal itu aneh karena ia
melihat wajah Firdaus seperti orang yang sedang jatuh cinta. Selama di asrama
Firdaus tidak pernah dijenguk paman dan bahkan di acara wisuda saat Firdaus
menjadi lulusan terbaik pamannya juga tidak datang. Paman Firdaus menjemputnya
dan membawanya pulang ke rumah yang juga sudah ditinggali istri dan anak-anaknya.
Istri pamanny
amenyarankan dia untuk menikahi seorang lelaki tua bernama Syekh Mahmoud yang
kikir dan mempunyai penyakit bisul bernanah di wajahnya. Firdaus dinikahkan
pada usia 19 tahun. Selama pernikahan Firdaus mengalami KDRT yang membuat dia
untuk mengambil keputusan meninggalkan rumah suaminya. Saat di jalanan di
kelaparan yang diketemukan oleh Bayoumi seorang lelaki yang bekerja di warung
kopi. Saat tinggal bersama Bayoumi, dia mengalami hal yang pernah dilakukan
paman kepada Firdaus. Bukan hanya Bayoumi yang menikamti tubuh Firdaus tetapi
tetapi juga teman-teman Bayoumi. Ada tentangga yang kasihan kepada Firadus dan
membantunya untuk keluar dari rumah Bayoumi.
Firdaus kembali lagi ke
jalanan dan dia berjalan sampai di sekitar Sungai Nil. Di sana dia diketemukan
oleh Sharifa Salah el Dine yang merupakan seorang germo. Dia mengajak Firdaus
tinggal di flat yang mewah dan memperkerjakan dia suntuk melayani laki-laki
yang menjadi pelanggannya. Ada salah satu laki-laki pelanggan ynag ingin
menikahi Firdaus yang bernama Fawzi tetapi Sharifa melarangnya dan malah mereka
berdua melakukan permainan cinta di sebelah kamar Firdaus. Dengan menggunakan
baju tidur yang tipis dan terawang dia mengambil tas ynag berisi ijazahnya lalu
keluar dari rumah Sharifa. Firadus kembali ke jalanan.
Saat di jalanan dia
ketemukan seorang polisi yang menawari dia untuk tidak menangkapnya tetapi
meminta dia untuk ikut bersamanya ke suatu tempat dengan janji dia akan
membayarnya. Sesampai di suatu tempat dan Firdaus melayaninya ternyata polisi
tersebut tidak membawa uang. Firdaus ditinggal sendirian dan dia meninggalkan
tempat tersebut tanpa arah. Saat di jalanan ada mobil yang menawari dia untuk ikut
dan Firdaus menerimanya setelah tawar menawar tentang bayaran yang akan dia
dapat. Adegan pun dimulai dan dia benar mendapatkan bayaran sebesar 10 pound
yang tidak pernah dia terima sebelumnya. Dari pengalaman itu, Firdaus akhirnya
paham bahwa ia dapat memilih dengan lelaki mana dia melakukan hal itu dengan
tawar menawar harga. Mulai saat itulah ia lepas dari Sharifa yang memiliki
usaha sendiri. Dia menikmati kekayaan harta melimpah dan memiliki flat.
Pernah ada pelanggannya
yang bernama Di’aa yang suka berbincang-bincang terlebih dahulu sebelum memulai permainan bersama
Firdaus. Di’aa adalah seorang wartawan , penulis atau semacam itu. Dari obrolan
dengan Di’aa dia memilih untuk berhenti sebagai pelacur dan mencari pekerjaan.
Dia terima di sebuah perusahaan sebagai karyawati rendahan tetapi dia disana
secara baru dilahirkan dengan rutinitas yang sangat berbeda dari sebelumnya. Selama
tiga bekerja tidak ada kenaikan gaji. Di perusahaan itu juga dia bertemu dengan
Ibrahim seorang lelaki revolusioner yang sama-sama memperjuangkan hak-hak
karyawan. Firdaus jatuh cinta ke pada Ibrahim hingga suatu malam ia menyerahkan
semua kepada Ibrahim dan membuka semua masa lalunya. Beberapa hari setelah itu,
Firdaus mendapatkan kabar kabar Ibrahim sudah bertunangan dengan anak pemilik
perusahaan. Dunia baru Firrdaus runtuh dan dia memilih untuk kembali menjadi
pelacur. Saat menjadi pelacur lagi, Ibrahim juga pernah datang kepadanya untuk
menikmati tubuh Firdaus sekalipun Ibrahim sudah menikah.
Pada suatu malam dia
didatangi Marzouk, lelaki germo yang meminta Firdaus untuk tunduk dan membayar
upeti kepadanya. Firdaus menolak tetapi Marzouk memaksa. Selain itu Marzouk
juga menikmati tubuh Firdaus, hanya saja di akhir permainan di atas ranjang,
Firdaus membunuh Marzouk dengan pisau. Lalu Firdus keluar flat meninggalkan
Marzouk yang tergelatak tak bernyawa. Saat di jalanan dia tawari seorang
laki-laki yang ternyata seorang pangeran pada masa itu. Firdaus menerima
tumpangan dan melayani lelaki tersebut tetapi merobek-robek uang yang diberikan
kepada Firdaus sembari berkata bahwa “aku seorang pembunuh”. Dan akhirnya
pangeran ketakutan dan percaya bahwa Firadus adalah seorang pembunuh. Lalu
datang polisi memborgol Firdaus, memasukkan ke penjara dan mendapatkan putusan
dengan hukuman mati. Firdaus memilih untuk menerima hukuman tersebut daripada menuliskan
permintaan grasi kepada penguasa. Dan itu adalah jalan satu-satunya bagi
Firdaus untuk menuju kebenaran sejati.
Empat tahun kemudian
setelah kematina Firdaus, Nawal el Saadawi juga menjadi penghuni penjara itu.
Di dimasukkna penjaga sebagai tahanan politik penguasa saat itu. Dan dia
merasakan kehadiran Firdaus dalam penjara tersebut. Selesai.
.jpeg)
Komentar
Posting Komentar