Minggu Bersama Bu Capri

Bu Capri sampai Pati hari Sabtu tetapi kita baru membersamai beliau di hari Minggu. Di hari Minggu pagi ada acara penghargaan dari Leprid untuk Safin Pati Sport School dan persiapan verifikasi sehingga semua civitas akademika SPSS yang biasanya libur maka harus masuk. Saat datang ke sekolah saya bertemu Bu Capri yang sedang membawa payung untuk menuju ke lapangan, sedangkan saya membawa buku-buku sekoper penuh untuk dipinjam selama verifikasi SMA. Setelah menurunkan koper tersebut akhirnya cap cus menyusul beliau ke lapangan dimana acara penyerahan penghargaan tersebut akan dilaksanakan. Hal yang saya pelajari selama acara penyerahan penghargaan tersebut adalah adab saat selesai sambutan dan sang pemberi sambutan menuju tempat duduk maka Bu Capri berdiri sembari menganggukkan kepala meskipun tempat duduk beliau di barisan kedua. Hal ini menunjukkan etika ketimuran bagaimana kita menghormati pihak yang berbicara ke depan selain diam menyimak penyampaian para pemberi sambutan.

Setelah acara selesai kita menyiapkan keperluan verifikasi terutama dalam hal sarpras. Tentang sarpras saya sebagai tim MIPA bersama Pak Bayu menyiapkan lab yang berpindah dari ruangan di seberang taman menuju ruangan yang semula kelas sembilan. Alhamdulillah anak-anak berkenan membantu untuk mengangkat meja dengan meminta reward. Kali ini saya belajar bahwa pada umumnya manusia itu melakukan sesuatu untuk memperoleh hal yang diinginkan. Memang tergantung tahap kemanusiaan masing-masing dalam beramal dan apa yang diinginkan atau bahkan lebih tepatnya apa yang dibutuhkan. Tak salah jika manusia menginginkan hal kesenangan duniawi seperti anak-anak yang terkadang ingin makanan atau dibagikan HP mereka. Hanya saja sebaiknya ada proses mendidik saat memberikan reward untuk meningkatkan level kemanusiaan kita bahwa kebutuhan akan duniawi itu dapat diarahkan untuk kebahagiaan yang lebih long lasting. Adapun hal yang saya pelajari saat prepare sarpras dari Bu Capri adalah kecermatan beliau dalam menilai tingkat pencahayaan ruangan. Beliau berkeliling dan meminta ruangan-ruangan yang kurang terang harus segera ditambah dengan lampu. Alhamdulillah dengan kedatangan beliau pencahayaan lampu yang menjadi catatan dalam verifikasi sebelumnya dapat tertuntaskan.

Di sore hari setelah mempersiapkan pernak-pernik verifikasi acara dilanjut dengan makan bersama di rumah saya. Sudah lumayan lama saya berjanji untuk mengundang beliau silaturahim ke rumah dan alhamdulillah dapat terlaksana pada kunjungan beliau kali ini. "Ibumu senang ya sampai pundakku ditepuk-tepuk", kata Bu Capri. Saya menjawab benar Bu Capri, ibu sudah menunggu-nunggu kedatangan Bu Capri sejak dulu saat saya cerita ke ibuk kalau Bu Capri suka bersilaturahim ke rumah-rumah para teman-teman guru. Dari hal ini saya belajar ternyata ibuk dapat mengekspresikan kebahagiaan beliau saat Bu Capri datang dan Bu Capri menangkap sinar pancar kebahagiaan ibuk.  Terima kasih Bu Capri dan teman-teman yang sudah berkenan silaturahim ke rumah. Mohon dimaklumi atas segala kekurangan dan keterbatasan jamuan dari tuan rumah. 🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual