Merindu Cahaya de Amstel

"Kalau kamu menyerah,

 berarti kamu memang tidak pantas buat Khadija"

Sepenggal kalimat yang diucapkan Joko, sahabat Nicho, menjadikannya kembali memperjuangkan Khadija, wanita Eropa berhijab yang ditakdirkan Tuhan masuk dalam jepretan Nico, sang fotografer. Di detik-detik sebelum keberangkatan kereta yang akan ditumpangi Khadija, Nicho kembali menyatakan perasaannya pada wanita itu. Khadija pun menyadari bahwa semakin ia menyangkal ternyata cinta itu kian tumbuh subur. 

Sebelumnya mereka mengalami beragam ujian cinta. Kamala, sahabat Khadija, juga menyukai Nicho sehingga Khadija memilih untuk menghindar dari Nico agar tidak menyakiti hati sahabatnya itu. Tidak hanya itu, Khadija juga menyangsikan keseriusan Nicho untuk masuk islam karena hal itu dilakukan Nicho hanya untuk mendapatkan Khadija. 

Nicholas lahir dan tumbuh di lingkungan tanpa sentuhan religi. Ibunya meninggalkan Nicho dan ayahnya yang berbeda agama. Hal ini membuat Nicho membenci ibunya dan agamanya, Islam, yang memiliki aturan-aturan yang tidak logis. Sejak melihat foto wanita berhijab yang bercahaya yaitu Khadija dan ia bertemu lalu berteman dengan Khadija membuatnya memiliki rasa penasaran pada Islam. Nicho mempelajari Islam dan meminta tolong pada temannya yakni Joko agar ia bisa menjadi seorang muslim. 

Di sisi lain, Khadija berasal dari keluarga Nasrani yang taat hanya saja sebelum memeluk Islam ia menjalani kehidupan gelap sebagaimana wanita Eropa pada umumnya. Nama asli Khadija adalah Marien. Ia sering keluar malam pulang pagi, pernah tidur bersama pacarnya dan saat pacarnya berselingkuh ia tidak terima hingga akhirnya pacarnya menyebarkan video saat melakukan hubungan tidak senonoh. Hal tersebut membuat keluarganya malu lalu diusir dari rumah dan saat mencoba bunuh diri dia diketemukan oleh Fatimah, seorang wanita muslim. Sejak saat itu ia tinggal bersama Fatimah, bertaubat, belajar Islam dan menjadi muallaf. Hingga suatu ketika saat pulang dari tempatnya bekerja, pacarnya masih ingin melecehkannya meskipun Khadijah sudah berkerudung. Dan saat itu Nicho menolong Khadija yang membuat Khadija berkenan untuk menandatangi kontrak dengan perusahaan tempat Nicho bekerja untuk menuliskan dan menerbitkan buku tentang kisah hidupnya. 

Pertemuan demi pertemuan mereka lalui untuk menyelesaikan project penulisan buku itu yang membuat Nicho semakin tertarik dengan Khadija. Hal ini berbeda dengan persepsi Khadija yang menduga Nicho akan menjauhinya setelah tahu bagiamana masa lalu hidupnya. Dari kisah Khadija itu Nicho malah belajar apa artinya taubat.

Pernah suatu ketika saat Khadija mengundang Kamala, Nicho dan Joko ke rumah Fatima dimana dia tinggal, untuk makan bersama. Nicho bertanya kepada Fathima mengapa wanita Islam harus berhijab. Lalu sebagai perumpamaan Fathima mengambil dua permen. Satu permen masih terbungkus dan satu permen dilepas bungkusnya. Digenggam dua permen itu pada masing-masing tangan Fathima lalu bertanya kepada Nicho ingin memilih yang mana. Dari pilihan Nicho tentu dia sudah mengetahui jawaban mengapa wanita muslim memaki hijab. Islam memuliakan wanita dan kesucian wanita yang mesti dijaga. 

Sejak saat itu Nicho mulai mau menerima dan memahami sikap Khadija selama ini. Menutup aurat, tak pernah melakukan tradisi cium pipi kanan kiri sebagaimana wanita Eropa yang lain, selalu berjauhan saat duduk, tak bersalaman dengan lawan jenis. Dan cahaya yang muncul di foto Khadija saat kamera Nicho tak sengaja menjepretnya itu ibarat aura kesucian sekalipun ia pernah memiliki masal lalu yang kelam. 

Pertemuan Nicho dan Khadija di stasiun kereta menjadi moment terindah saat keduanya sama-sama menyadari bahwa takdir Tuhan yang telah membuat membuat mereka berjumpa. Takdir Tuhan pula yang menumbuhkan rasa cinta yang tidak bisa disangkal oleh Khadija lewat tatapan matanya. Khadija pun akhirnya diantar Nicho untuk pulang kembali ke rumah orang tua Khadija. Orang tuanya menerima mereka dengan hangat. Orang tua Khadijah telah mengetahui kisah hidup anaknya setelah diusir dari rumah melalui media masa yang menyiarkan buku inspirasi tentang kehidupan Khadija yang diterbitkan oleh perusahaan Nicho. Dan kisah ini merupakan kisah nyata. The End😊🙇‍♀️






Komentar

  1. Kisah cinta dari mualaf yang tulus bertaubat

    BalasHapus
  2. Ini yg diperankan sama Amanda Rawles kan ya buk

    BalasHapus
  3. kisah lama tak perlu diungkit, kisah sekarang dan seterusnya harus lebih baik dan baik

    BalasHapus
  4. Wah jadi teringat Ayat Ayat Cinta

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual