Core Values: Ngelmu Nglakonine Kanthi Laku

Core value yang dipaparkan saat MPLS mengajakku kembali menelaah perjalananku dalam mengarungi sekolah kehidupan. Dan tulisan yang bergenre reflektif ini pastinya ada subyektivitas penulis tidak bisa dihindari. Meskipun begitu saya akan merefleksikan secara objektif dengan bertitik tumpu pada kesadaran kita sebagai manusia yang memiliki amanah untuk menjadi hamba dan khalifah di bumi ini. Semoga uraian ini dapat menjadi jalanku untuk mudah menerapkannya, ngelmu nglakonine kanthi laku.

Berikut core value yang saya refleksikan dalam laku hidupku:

1. Respect.

Sering kali kita mendengar kata respect atau menghormati.  Respect ini akan dapat dimulai dengan kita menghormati diri kita sendiri, orang lain dan lingkungan. Untuk menghormati diri sendiri dapat diejawantahkan dengan mencintai diri sendiri, menerima kelebihan serta kekurangan diri, memahami keterbatasan diri dan senantiasa menyadari makna diri atau tujuan hidup kita di bumi ini. Jika respect kepada diri sudah sesuai takaran maka kita akan mampu menghormati orang lain dan lingkungan. Menghormati orang lain dan lingkungan akan terbiasa saat kita senantiasa berinteraksi dengan dunia di luar diri kita. Dengan menganggap hal yang di luar juga termasuk dalam bagian diri kita maka rasa hormat itu akan tumbuh.

2. Gotong royong

Gotong royong atau kerja sama dapat dimulai dengan membudayakannya di keluarga yang kemudian berkembang saat kita memasuki lingkungan pertemanan. Gotong royong ini sangat berkaitan dengan kehendak untuk bersepakat atau tidak. Semakin jernih pikiran dan netral emosi maka kita akan mampu untuk bersepakat  untuk mencapai tujuan bersama. Dan untuk hal-hal yang tidak disepakati sekalipun pikiran jernih dan emosi netral maka tetap ada karena hukum semesta memang meniscayakan dualitas. Hanya saja dengan berbekal pikiran yang jernih dan emosi yang netral maka gejolak untuk tidak bersepakat akan tidak terlalu bergemuruh karena sejatinya dualitas akan dapat dilampaui oleh dua hal tersebut. Dan semangat gotong royong pasti semakin berbuah dengan landasan pikiran yang jernih dan emosi yang netral.

3. Integritas

Integritas merupakan keselarasan pikiran dan perasaan, ucapan dan tindakan. Integritas ini dapat kita mulai dengan sikap hati untuk senantiasa jujur pada diri sendiri terlebih dahulu. Untuk apa kita melakukan hal itu? Apakah selaras dengan misi jiwa kita? Puaskah kita dengan hal tersebut? Adapun citra yang terpantul kan keluar adalah sesuatu yang tidak perlu kita risaukan jika kita sudah mampu jujur dengan diri sendiri. 

4. Tanggung jawab

Tanggung jawab menjadi sebuah konsekuensi atas semua keputusan-keputusan yang kita ambil. Berawal dari hal tersebut sebaiknya kita senantiasa sadar dalam mengambil keputusan. Adapun kesadaran dapat terlatih dengan kita fokus pada moment yang sedang dihadapi. Jangan terlalu terseret ke memori masa lalu dan jangan terlalu terbawa ke imajinasi masa depan sehingga kita bisa fokus pada masa sekarang. Dan hal yang pasti menjadikan kita semakin melapang untuk melaksanakan tanggung jawab adalah sikap hati yang senantiasa menerima semua realita tanpa terkecuali. Menerima secara netral tanpa tendensi like maupun dislike.

5. Konsisten 

Konsisten berbeda dengan kaku. Dalam konsistensi ada seni yang menjadikan kita menikmatinya. Seni tersebut berupa harapan. Saat bosan menyerang maka harapan itu akan menjaga bahan bakar untuk senantiasa konsisten. Jadi dengan kita terus menjaga harapan itu maka konsisten bukanlah hal yang kaku. Bahkan tradisi Islam meyakini bahwa konsistensi atau istiqamah itu jauh lebih baik dari karomah. 

6. Bersyukur

Bersyukur tidak harus dimulai dengan memiliki terlebih dahulu. Bersyukur dapat dimulai dari sekarang dan saat ini. Mengapa begitu? Karena kita telah dibekali berbagai potensi fisik dan non fisik. Potensi itulah yang perlu kita asah. Dan bersyukur tidak harus saat sedang berbahagia karena bersyukur ada dalam setiap detak jantung dan hembusan nafas kita. Bersyukur tidak perlu menunggu punya, tidak perlu menunggu berhasil, tidak perlu menunggu bahagia. Bersyukurlah maka kita akan bahagia.

Komentar

  1. 3R Respect Yourself, Respect Others and Respect Our Environment!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual