Mencintai Musuh

Awalnya saya ingin menuliskan 20 hukum semesta yang sangat perlu dipahami oleh kita semua. Setelah direnungkan ulang ternyata di atas 20 hukum semesta ada hal yang lebih esensial dan melingkupi semua hukum tersebut yakni bab rahmat atau kasih atau kawelasan atau cinta kasih yang tak bersyarat. Sesuai dengan judul yang diangkat yakni mencintai musuh maka di refleksi kali ini saya mulai belajar untuk menerapkan cinta kasih tak bersyarat itu kepada musuh atau hal-hal yang tidak disukai secara umum seperti kesakitan, kehinaan, kematian, kejahatan,  kesedihan, kekurangan dan lain sebagainya.  

Sebelum mengurai tentang langkah-langkah untuk mencintai hal-hal tersebut seyogyanya kita semua sepakat terlebih dahulu tentang statement berikut ini : Tidak ada seorang pun yang mampu menyakiti kita kecuali jika kita menginjinkannnya dan tidak ada seorang pun yang mampu mencintai kita kecuali diri kita sendiri yang senantiasa membersamai kita full 24 jam, bukan ibu, suami, pacar, ayah, saudara, guru, wali, pembimbing spiritual atau siapa pun mereka. Hal ini begitu penting kita sepakati dan meresapi secara mendalam agar mempermudah diri kita untuk menempuh langkah-langkah dalam mencintai musuh atau hal-hal negatif. Dan kita semua yakin bahwa musuh adalah teman bertumbuh yang senantiasa membuat kita untuk terus belajar dan berlatih.

Adapun tujuh langkah yang bisa kita lakukan saat mengalami hal-hal tersebut yakni sebagai berikut: 

  1. Mengenali bahwa semua hal-hal negatif atau emosi negatif yang ditrigger atau dipancing itu ada dalam kiri sendiri, sebelum orang lain atau kondisi itu memancing kita
  2. Mensyukuri kejadian itu melalui orang tersebut yang membuat apa yang ada di dalam diri bisa dikenali sehingga kita bisa mengambil langkah selanjutnya
  3. Mengakui dan menyesali bahwa semua itu ada di dalam diri kita, jangan menyalahkan orang itu atau kondisi itu karena mereka adalah refleksi diri sendiri so jangan diregret atau ditolak
  4. Memasrahkan dan melepaskan diri dari sistem nafsu kita dengan surrender atau legowo
  5. Memohon ampun kepada Allah sampai plong melalui doa
  6. Menerima pengampunan dari Allah
  7. Dapat bertemu dengan orang tersebut atau kondisi dengan senyum dan menertawakan keadaan karena musuh atau kebencian atau keburukan itu hilang atas kasih sayang Allah

Seperti ilmu-ilmu yang lain pasti berbuah dengan mengamalkannya. Dan saat kita mengilmuinya tentunya akan dihadapkan dengan hal yang membuat kita dilatih untuk membuktikan ilmu tersebut. Yuk senantiasa belajar dan berlatih.  


Komentar

  1. Seperti kata Machiavelli, "Keep your friends close and your enemies closer"

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tabur Tuai : Oneness

Filosofi Teras