Trial & Follow Up
Telinga kita tidak asing dengan istilah "trial and error" yang ternyata pencetusnya adalah Edward Thorndike, seorang psikolog pendidikan. Mungkin pula ada yang pernah membaca novel atau film dengan judul "trial and error". Hanya saja, untuk refleksi masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS kali ini saya sedikit modifikasi istilah tersebut dengan reff lagu dari Kangen Band menjadi trial and follow up, coba dan tindak lanjuti.
Coba kau pikirkan coba kau renungkan
Apa yang kau inginkan telah aku lakukan
Coba kau pikirkan coba kau renungkan
Tanya bintang-bintang hanya kaulah yang ku sayang
Coba kau katakan apa yang kau inginkan
Saat MPLS ada "trial" atau tahap mencoba dari pihak panitia atau pun peserta. Misal saya sebagai panitia mencoba untuk mengkoordinir tim yodha pati, mencoba bekerja sama dengan coach dalam memandu permainan, mencoba mempersiapkan konsep team building serta berbagai perlengkapan baik untuk permainan indoor maupun outdoor. Dari sisi peserta terlihat dengan jelas bahwa mereka mencoba untuk kreatif dalam memancing pembicara dengan jawaban dan pertanyaan yang unpredictable, mencoba berstrategi dalam menyelesaikan permainan indoor maupun outdoor, mencoba fokus memperhatikan pemaparan beberapa narasumber.
Meskipun trial & follow up kadang-kadang biasanya terjadi secara fluktuatif, tetapi hal minimal perlu dipertahankan adalah minat dan kesempatan. Jika sudah ada minat untuk trial atau mencoba sekalipun sedikit yang diiringi dengan follow up dalam bentuk kesempatan secara rutin maka "trial & follow up" seperti refleksi MPLS ini pasti dapat memantik habits yang baik untuk panitia maupun peserta. Semoga🙇♀️
Memang diperlukan follow up untuk mengingatkan lawan bicara supaya apa yang kita katakan didengar oleh lawan bicara kita
BalasHapusfollow up dan konsisten bu, untuk kekurangan kekurangan bisa buat pembelajaran untuk next kegiatan
BalasHapus