Kurikulum Asertif

Mendengar kata asertif bisa jadi ada yang sudah sangat paham atau mungkin itu sesuatu yang baru. Secara sederhana saya mendefinisikan asertif sebagai kemampuan untuk mengekspresikan diri secara proporsional. Ekspresi tentu sangat berkaitan dengan apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan, apa yang diinginkan. Dan proporsional dalam arti tetap memperhatikan dan menghargai apa yang di luar diri kita. 

Jika dikaitkan dengan pendidikan yang merupakan jalan untuk menempa individu, maka sangat tepat jika kita sebagai guru senantiasa merancang kurikulum yang salah satu out putnya mencetak pribadi yang asertif. Sekali pun kurikulum memang sesuatu yang kompleks, namun kita para guru dapat mengambil inti sari dari kurikulum yakni pengalaman belajar siswa. Oleh karena itu, agar para guru dapat melatih siswa menjadi pribadi asertif sebaiknya kita senantiasa merancang pembelajaran yang memfasilitasi mereka untuk berpikir kritis. Dengan begitu, para siswa akan bersemangat berekspresikan diri sebagai pengejawantahan hasil dari berpikir kritis seperti menjawab pertanyaan, menanggapi stimulus, maupun mengkomunikasikan hasil diskusi.

Misal saat pembelajaran Fisika, sebelum menyampaikan tentang kapasitor, saya memberikan stimulus bacaan tentang aplikasi pemanfaatannya seperti teknologi layar sentuh. Dari contoh tersebut, saya memantik siswa untuk memikirkan dan memberi pendapat tentang aplikasi tersebut yang kemudian mereka terarahkan untuk mempelajari prinsip kerja dari salah satu perangkat layar sentuh yakni kapasitor yang berperan sebagai penyimpan muatan. Meskipun selanjutnya mereka cukup kesulitan dalam menghitung kapasitas dari kapasitor, alhamdulillah di awal mereka sudah mulai berpikir, tertarik dan menjawab pertanyaan pemantik tentang teknologi touchscreen yang familiar dengan kehidupan saat ini.

Semoga menginspirasi😊🙇‍♀️

Komentar

  1. Salah satu tujuan pertanyaan pemantik dari modul ajar kur merdeka yaitu melatih siswa untuk berpikir kritis, terus semangat memantik siswa untuk mau mengekspresikan diri

    BalasHapus
  2. Tapi kebanyakan siswa kita berpikir pertanyaan pematik tidak ada hubungannya. Itu yang saya rasakan beberapa kali.

    BalasHapus
  3. Jadi pribadi yang asertif menurut bu dwi itu yang seperti apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di paragraf pertama sudah saya sampaikan, mohon dibaca yang teliti ya😅

      Hapus
  4. ajak siswa berfikir kritis, dalam segala hal

    BalasHapus
  5. Sangat penting ya Bu untuk mengajak siswa berpikir kritis. Selain membiasakan mereka aktif juga memicu komunikasi dua arah dengan mereka

    BalasHapus
  6. Bagaimana teknis dilapangan untuk merangsang berpikir kritis dan problem solving siswa adalah hal yg harus selalu kita gali setiap pembelajaran di kelas.

    BalasHapus
  7. strategi pembelajaran aktive knowledge sharing

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual