Scientific Atitude

"Saat kuperhatikan para pencari ilmu, sebenarnya mereka telah bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, tapi banyak dari mereka tidak mendapatkan manfaat dari ilmunya, yakni berupa pengalaman dari ilmu tersebut dan menyebarkannya. Hal itu terjadi karena cara mereka menuntut ilmu salah dan syarat-syaratnya mereka tinggalkan. Barang siapa salah jalan, tentu tersesat tidak dapat mencapai tujuan"

Tak bisa kau raih, tanpa memakai 6 hal

Akan kukabarkan padamu dengan jelas:

Kecerdasan, Kemauan, Kesabaran, Modal, Petunjuk Guru dan Waktu yang lama

---Al Zarnujy, kitab Ta'lim Al Mu'taallim---

Cara atau akhlak pencari ilmu "scientific atitude" yang disarankan dalam kitab di atas antara lain jangan tamak akan dunia karena membuat diri menjadi hina; tawadhu' yakni sikap tengah-tengah antara sombong dan minder; iffah yaitu menjaga dan menghormati diri seperti sebelum belajar perlu mandi lalu memakai baju yang rapi dan sopan; wara' yakni menjauh dari hal-hal yang syubhat alias abu-abu; mengontrol hawa nafsu; melenyapkan rasa dengki yakni tidak perlu sms "senang lihat orang lain susah, susah lihat orang senang"; tidak melibatkan diri dalam pertikaian pendapat; sungguh-sungguh dan istiqomah atau konsisten serta rajin; bersyukur dan lillahi ta'ala.

Dari semua hal di atas yang menjadi tumpuan dari scientific atitude yakni niat atau tujuan belajar kita untuk apa. Berharap niat belajar selama ini benar-benar untuk mencari ridho Allah yang akan memfilter semua yang jelek-jelek. Dan insyaAllah apapun ilmu yang kita pelajari tetap menjadikan kebahagiaan akherat yang utama sehingga kebahagiaan dunia pun mengikuti. Hal yang pasti bahwa kita menuntut ilmu bukan untuk mengejar pengaruh atau popularitas, bukan sekedar demi kenikmatan dunia dan bukan pula untuk mendapatkan kehormatan di hadapan penguasa.

Lillahi ta'ala. Bissmillah🙇‍♀️

Komentar

  1. Mengapa bisa dikatakan scientific atitude bu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agar judul menarik dan universal😊🙇‍♀️

      Hapus
  2. Dan harus menyadari apakah tindakan yang dirasa paling benar kita lakukan tidak akan berdampak buruk bagi orang lain. Terkadang id manusia tak terpungkiri 😆

    BalasHapus
  3. Setelah petunjuk guru disebutkan waktu yang lama, bisa dijelaskan maksudnya bagaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak instan, ditunggu juga jawaban dari pertanyaan saya di blog Bu Mila ya😊

      Hapus
  4. Jadi, ilmu tanpa attitude tidak berguna juga ya Bu

    BalasHapus
  5. dahulu mana nih bu antara ilmu dan attitude?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang bertanya lebih paham daripada yang ditanya

      Hapus
  6. yang terbaik yang bermanfaat untuk orang lain

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual