Back to Nature

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila kita yang kedua mengangkat tema " Perubahan Iklim Global". Aktivitas yang disepakati untuk menerjemahkan tema tersebut berupa pembuatan poster tentang lingkungan, pengolahan sampah organik maupun anorganik serta penanaman pohon. Hipotesis yang dapat kita ambil dari proyek tersebut yakni sebagai salah satu cara agar para siswa lebih sadar akan kelestarian alam. Dan strategi yang diagendakan dalam proyek tersebut sebagian besar bernuansa untuk merawat alam. Dengan kata lain kita dapat menggunakan tag line Back to Nature untuk proyek kali ini. Tag line tersebut tergambar dalam poster hasil karya siwa X-A atas nama Hakan.

Seperti proyek sebelumnya,  kita merencanakan proyek ini berlangsung selama kurang lebih empat bulan tetapi terpotong dengan liburan sekolah. Alhamdulillah kita sudah memasuki pekan kedua dari tanggal yang direncanakan. Aktivitas yang telah kita lakukan yakni membuat poster tentang lingkungan dengan menggunakan aplikasi canva maupun manual. Semua siswa baik SMP dan SMA diwajibkan membuat poster tersebut karena dalam proyek ini disetting sebagai lomba antar individu bukan antar kelas. Adapun tema spesifik yang menjadi pilihan untuk poster yang dilombakan yakni efek rumah kaca, kerusakan ekosistem, jejak karbon, energi terbarukan, kerusakan lapisan ozon dan hujan asam.   Berikut salah satu poster siswa X-A, buah karya Ghozi Robbani.

Selain pembuatan poster, kita juga sudah sepertiga jalan dalam menyelesaikan pengolahan sampah organik.  Pengolahan sampah organik yang kita pilih yakni membuat kompos. Kompos dibuat dari kotoran kambing, sisa makanan dan dedaunan yang diatasnya dituangi EM4. Proses pembuatan kompos dimulai dengan membuat lubang di tanah sekitar kandang. Para siswa SMP dan SMP secara bergantian mencangkul tanah untuk membuat lubang tempat pengomposan. Kemudian mengambil kotoran kambing untuk dituangkan ke tanah yang sudah dilubangi. Setelah itu, siswa menuangkan EM4 ke dalam lubang yang sudah berisi kotoran kambing maupun sisa makanan atau dedaunan. Berikut foto-foto saat para siswa melakukan aktivitas pengomposan.







Proses pengomposan di atas akan berlangsung lagi di dua kali Sabtu ke depannya. Berharap proyek kompos ini berhasil sehingga dapat menghasilkan pupuk yang insyaAllah akan dipacking untuk dijual. Selain itu, kompos yang dihasilkan ke depannya akan digunakan untuk menyemai bibit-bibit tanaman sesuai dengan pilihan kelas masing-masing. Tentu sebaiknya kita memilih bibit yang dapat tersemai dengan waktu yang cepat sesuai dengan singkatnya proyek ini.

Sekalipun proyek ini singkat, pasti setiap kita punya kesan dan pengalaman tersendiri. Dan tag line back to nature tetap menjadi key word bagi saya pribadi untuk menyadarkan bahwa alam mengajarkan fitrah kemanusian. Fitrah kita berasal dari kosmos yang berupa tanah dan akan kembali ke dalam tanah. Dan kita juga setara dengan semua yang ada di alam. So, rawat dan jagalah alam ini. 😊





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual