Leadership

Seperti training sebelumnya, kita memulai hari dengan senam bersama. Senam yang dipandu Coach Dodok dengan iringan lagu semacam aerobik cukup lumayan membuat berkeringat. Gerakan-gerakan senam yang cukup energik dan penggunaan alokasi waktu yang lebih panjang dari sebelumnya membuat saya pribadi segera mencari air minum. 

Selang sekitar setengah jam kita kembali memulai training di hari terakhir. Training kali ini lebih bernuansa komunikasi bersama sehingga sebagian besar waktu kita berada di dalam ruang. Di awali dengan ice breaking yang dipandu Bu Putri dengan tepuk pagi, siang, sore, malam maka konsentrasi kita mulai diuji. Ada beberpa peserta yang tidak sesuai instruksi dan mendapatkan konsekuensi untuk berguling sekali di lantai. 

Untuk inti training sendiri secara teoritis rata-rata kita lumayan tahu tentang leadership. Kepemimpinan itu mensyaratkan adanya keteladanan yang baik, memiliki visi yang jelas, berintegritas dan lain sebagainya. Hanya saja pengejawantahan dalam laku dan sikap juga sangat penting untuk dibuktikan. Oleh karena itu saat ditanya tentang pemimpin siapa yang menginspirasi, saya menyebutkan Bapak dan Bung Hatta yang telah terbukti secara nyata kepemimpiman beliau-beliau hingga akhirnya mendapatkan hayat yang husnul khotimah.

Setiap kita adalah pemimpin, terdengar klise dan sulit untuk menjadi pemimpin yang ideal. Meskipun klise tapi hal tersebut sudah menjadi takdir bagi setiap orang apapum profesinya. Baik guru, pelatih, karyawan dan lainnya adalah insan yang wajib memimpin minimal untuk dirinya sendiri. Dan hal yang sulit itu bukan berarti tidak mungkin. Sulit tapi mungkin itulah yang perlu diyakini daripada mungkin tapi sulit.

Alhamdulillah saat training kemarin kita mendapatkan tips dari Bu Capri untuk menjadi pemimpin ideal. Tips yang diberikan antara lain seorang pemimpin yang ideal itu senantiasa memiliki prioritas untuk mengembangkan diri dengan terus mau dan semangat belajar. Ditambah lagi, seorang pemimpim juga harus memintarkan yang lain, jadi tidak pelit ilmu dan tidak pelit dalam apapun yang berkaitan dengan kepentingan untuk mengembangkan pihak yang dipimpinnya. Selain itu, komunikasi pemimpin sebaiknya dapat melintasi berbagai budaya, dalam arti tidak hanya kemampuan berbahasa tetapi juga memahami adat yang ditemuinya. Pemimpin juga perlu mendorong pihak yang dipimpinnya untuk berpikir strategis, berinovasi dan melakukannya. Dan yang terpentinh adalah seorang pemimpin juga harus memiliki pemikiran yang berkembang atau growth mindset. 

Di akhir sesi, kita memainkan amazing astafet yang dipandu oleh Mas Nu dengan bantuan Mas Alan. Benar-benar amazing karena dalam kondisi mata tertutup saya  memegang makhluk hidup yang licin dan bergerak-gerak di dalam wadah yang berisi air. Ternyata itu adalah ikan lele yang masih hidup.

Setelah traning dan sebelum berangkat ke SS dalam rangka ulang tahun Pak Ivan, kita, terkhusus para guru, diminta Bu Capri untuk menuliskan dan membacakan minimal 5 target di tahun ini. Semoga target-target tersebut dapat terealisasi semuanya. Aamiin ya Allah. 🙇‍♀️
Tak lupa pula terima kasih atas makan-makannya yang sangat early dari tanggal kelahiran Pak Ivan, 11 Januari. Seperti judul lagi ya...😄

Komentar

  1. Bersiap untuk menjadi calon pemimpin bangsa, hehe

    BalasHapus
  2. harus menjadi leadership diri sendiri dulu

    BalasHapus
  3. Mau belajar, dan mengajak orang lain. Self development

    BalasHapus
  4. Semoga target 2023 bisa terlaksana semua!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual