Memulai yang Perlu Dimulai, Merawat yang Sudah Terawat

Setiap kita pasti memiliki kebiasaan yang akan terasa tidak nyaman jika hal tersebut tidak dilakukan. Misal orang yang terbiasa on time akan terasa tidak nyaman atau bahkan merasa bersalah jika suatu saat orang tersebut mengalami keterlambatan. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki kebiasaan on time pasti akan merasa biasa saja dan mungkin mencari kambing hitam atau playing victim atas keterlambatan yang dilakukannya. Ada yang menyalahkan hujan, macet atau malah orang lain karena tidak ada yang membangunkannya. Tetapi orang tersebut lebih memilih terlambat karena akan merasa nyaman jika terlambat. Dan itulah sekelumit ilustrasi kebiasaan yang secara tidak sadar sudah mulai dibentuk sejak kita kecil. Nyaman jika kita lakukan dan terasa ada yang kurang jika ditinggalkan.

Berbicara tentang kebiasaan, kita para guru SPSS mendapatkan amanah dari Bu Capri untuk menulis di blog tentang "Enam Kebiasaan yang Dijamin Bikin Kamu Pintar". Seperti biasanya, dalam prasasti kecilku ini akan saya ulas hal tersebut sebagai refleksi diri. Refleksi bukan untuk menghakimi atau mencitrakan diri, lebih tepatnya untuk melatih kita belajar obyektif dalam menilai diri.

Kebiasaan pertama yakni menuliskan ide-ide yang muncul setiap hari. Ide yang ada terkadang muncul dengan tiba-tiba di pikiran saya dan lebih seringnya muncul saat setelah mengalami keheningan. Jika ide yang muncul itu dinilai sangat penting maka saya akan menuliskannya di my diary sekalipun harus mengambilnya di dalam lemari. Hanya saja ide-ide yang terasa konyol dan aneh maka saya malu untuk menerjamahkannya dalam kata atau pun gambar sehingga hanya tersimpan dalam imajinasi. Jadi sebelum mengetahui tips kebiasan baik ini saya tidak setiap hari menuliskan ide-ide yang muncul. Ide yang sudah pernah saya tuliskan yakni tentang ide desain baju lebaran yang kemudian dijahitkan oleh Ibuk. Setelah mengetahui bahwa menuliskan ide yang muncul tiap hari merupakan kebiasaan yang baik, mulai nanti malam saya akan menuliskannya di my diary secara lebih teratur.

Kedua, kebiasaan menindaklanjuti informasi baru dengan pertanyaan. Kebiasaan ini menurut saya sesuai dengan keterampilan kecakapan abad 21 yakni berpikir kritis dimana di zaman ini informasi banyak membanjiri dan bersliweran di gadget kita. Dan kebaruan informasi memang menjadi makanan empuk sehari-hari. Hanya saja perlu ada double cek untuk memvalidasi keabsahannya. Dengan begitu kita tidak akan mudah termakan dengan informasi yang sudah digoreng atau dibumbuhi oleh pihak-pihak yang rata-rata hanya mengejar viewer.

Ketiga, banyak menonton video edukasi. Soal tonton menonton biasanya tak terlepas dari selera masing-masing orang. Orang yang suka memasak pasti suka dengan video yang berhubungan dengan masak memasak. Terlepas dari itu semua, sedikit banyak video yang pernah kita tonton diharapkan dapat memberi kita edukasi. Saya pribadi suka nonton video klip lagu-lagu lalu mencoba menyelami apa maksud dari video klip itu jika dikaitkan dengan syair yang dinyanyikan. Selain itu, video tentang film-film pendek seperti Tilik dan Kondangan dari Ravacana film serta Pak Babin dari Polisi Motret juga suka saya tonton bersama Ibuk dan Nduk Novi maupun Lhe Wahyu saat di rumah hingga akhirnya kami tertawa bersama lalu menghubungkannya dengan kondisi masyarakat sekitar. Untuk video yang selalu penuh ada edukasi dan sebagai sarana relaksasi adalah MJS channel dengan pembicara Pak Faiz yang saya anggap sebagai guru kehidupan virtual saya.

Keempat, bikin list apa saja yamg sudah dikerjakan perhari atau perminggu. Alhamdulillah untuk kebiasaan ini sudah mulai saya lakukan sejak pandemi beberapa tahun yang lalu. Lebih tepatnya setelah mendengarkan MJS Channel yang bertemakan mindfullness saat masih pandemi yang salah satu isinya menyarankan untuk menulis gratitude journal. Setiap pagi saya menulis satu nama asmaul husna beserta artinya di papan tulis yang ada di kamar. Lalu di buku kecil saya menulis apa saja yang patut disyukuri seperti alhamdulillah hari ini masih bisa membuka mata, bersyukur pagi ini bisa menghirup udara segar dan beraktivitas, berterima kasih bisa pada diri sendiri sudah mau diajak untuk menaati tuntunanMu.

Kelima, baca, baca, baca dan membaca. Sudah menjadi rahasia umum jika suatu saat nanti saya menikah, saya ingin mendapatkan mahar perpustakaan. Atau akan lebih bagus lagi dengan mahar buku-buku karya sendiri, berharap boleh ya. Kembali pada kebiasaan membaca, alhamdulillah sejak kecil sudah dikenalkan dengan majalah-majalah anak seperti serial Donal Bebek dan Bobo dengan cerpen favorit saya adalah Putri Nirmala dan Tujuh Kurcaci. Lalu saat sudah sekolah saya mulai membaca komik serial cantik dan serial misteri serta detektif Conan. Awalnya saya lebih suka dengan cerita yang bergambar dan lambat laun saya mulai terbiasa membaca buku yang tanpa gambar seperti novel karena ternyata lebih mengasah imajinasi. Untuk genre novel yang pertama kali saya baca dulu yakni novel karya Mira W yang rata-rata berkisah tentang kehidupan di dunia kedokteran dan serial Goosebumps karya R.L Stine tentang kisah misteri. Tertarik dengan novel-novel itu karena Ibuk dan Mbak Indri saat makan sering ngobrol tentang cerita-cerita di novel tersebut,  lalu saya pun ikut meminjam dan membacanya.  Untuk saat ini saya lebih suka membaca buku-buku filsafat dan pengembangan diri.

Keenam, buat rencana mingguan. Kebiasaan ini baru saya mulai sejak dibelikan Bu Capri buku planner 2023. Terima kasih banyak Bu Capri dengan pemberian itu dapat melatih kita para guru untuk menjadi lebih tertata dalam urusan di setiap pekannya. Dalam rencana mingguan yang saya buat pasti ada waktu yang saya alokasikan untuk tidur siang di hari Sabtu atau Minggu. Setelah sepekan bekerja dan tidak bisa tidur siang dengan nyaman, alhamdulillah di satu hari dalam weekend dapat mengarungi pulau kapuk di siang hari. Aktivitas lain dalam sepekan yang pasti kita para guru lakukan tentunya meeting bersama Bu Capri yang insyaAllah pekan depan akan kembali lagi di hari Selasa karena workshop microsoft sudah selesai. Dan tak lupa pula kita selalu mengagendakan belajar Bahasa Inggris bersama di hari Senin, Rabu dan Jumat.

Terima kasih banyak Bu Capri dan teman-teman atas semua ilmu plus inspirasinya. Berharap kita semua senantiasa terhimpun dalam lingkungan yang memacu untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti enam hal di atas. Mengawali kebiasaan baru memang berat. Mulai melangkah itulah step yang perlu dirayakan dengan berterima kasih pada diri sendiri serta orang-orang sekitar yang terus mendukung kita. Dan menjaga plus merawat kebiasaan baik yang telah ada juga perlu konsistensi plus penyegaran sehingga akan selalu ada makna baru yang dipetik meski berada dalan keajegan. Memulai yang perlu dimulai dan merawat yang sudah terawat. Selamat berproses😊🙇


 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual