Rabu Bersama Bu Capri

Rabu pekan ini kita tidak ada acara makan-makan bersama seperti hari-hari sebelumnya kecuali untuk Pak Ivan, Pak Bayu, Pak Rozak dan Bu Capri yang masih di asrama hingga menjelang maghrib karena menunggu jemputan. Untuk kita semua yang dinikmati adalah kopi buatan Pak Ivan yang merupakan buah karya beliau saat maju praktik mengajar. Sungguh saya pribadi sangat excited mnegikuti kelas tersebut  karena tertarik dengan peralatan perkopian yang didemonstrasikan oleh beliau. Seperti biasa setelah ada yang perform pasti masing-masing kita dimintai untuk memberi feedback. Feedback kali ini dicomapare dengan perform sebelum-sebelumnya. Salah satu hal yang saya compare itu seperti saat saya divisitasi Bu Capri dengan masukan agar tidak terlalu serakah atau bernafsu dalam menyelesaikan topik pembelajaran. Jadi sebaiknya kita memilih satu point dari topik yang dibawakan sehingga dapat dipastikan semua siswa memperoleh pemahaman yang bermakna.

Saat pukul 11.00 WIB setelah PTS hari Rabu berakhir dan sebelum Bu Capri beserta para pemangku kebijakan SPSS mengadakan SMT, alhamdulillah kita berkesempatan belajar dari perform Bu Capri dengan praktik mengajar Bahasa Inggris. Hal yang didapat saat beliau perform adalah adanya pemantik yang berupa gambar di awal pembelajaran sehingga kita sebagai para siswa terangsang untuk berpikir.  Lalu Bu Capri sudah dapat mengemas pembelajaran Bahasa Inggris dengan materi dasar dapat terasa bermakna karena kita semua merasakan praktik melakukan percakapan  perkenalan. Selain itu, step-step yang beliau bawakan sungguh sistematis dan beliau selalu fokus memperhatikan suasana kelas sehingga dapat dipastikan para siswa tidak ada yang asyik dengan dunianya sendiri. 

Dan sebelum Bu Capri menunjukkan perform dalam mengajar beliau juga mengevaluasi keberjalanan PTS di hari itu yang perlu banyak pembenahan. Keseriusan pelaksanaan PTS perlu didukung oleh semua pihak. Ada nilai-nilai atau value yang kita junjung yang harus diupayakan bersama seperti kejujuran dan tanggung jawab. Nilai kejujuran ditanamkan pada siswa yang sedang mengerjakan soal dan nilai tanggung jawab bagi para guru yang bertugas selama PTS sesuai dengan perannya. 

Tidak hanya tentang PTS, Bu Capri juga menekankan kembali bahwa ruang guru tidak boleh ada siswa yang memasukinya. Dengan begitu diharapakan kita para guru dapat lebih fokus dan nyaman selama melakukan pekerjaan di ruang guru. Tentang apel pagi, Bu Capri juga memberi masukkan yang membangun untuk membuat para siswa lebih disiplin dan tegak plus sigap saat hormat pada bendera. Dengan lebih peka, memiliki set standart dan menjadi pengamat yang baik lalu menerapkan konsekuensi yang memberika  efek jera secara konsisten meskipun tidak ada Bu Capri. Dari sini saya belajar bagaimana konsep ihsan itu terimplementasikan dalam mendidik. Tetap memberikan yang terbaik meskipum tidak dilihat siapa-siapa dan yakinlah pasti Allah melihat apa yang kita lalukan. Dan semua itu ada dalam kurikulum ngumpet yang akan dibawakan juga oleh Bu Capri pada hari Kamis di SMK 2 PGRI Kudus.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual