Siang Menjelang Sore

-

Rabu siang itu para guru dan coach serra karyawan belajar Bahasa Inggris bersama Bu Ima dengan topik "In The Cafetaria". Peserta kali ini alhamdulillah lebih banyak dibanding dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Rencana awal kita akan belajar pukul 11.00 WIB dan pertemuan mingguan kita dengan Bu Capri diharapkan dapat dimulai pukul 13.00 WIB. Hanya saja selang beberapa saat ada info bahwa karena ada latihan maka belajar Bahasa Inggris diundur menjadi pukul 13.00 WIB  sehingga rapat bersama Bu Capri akan dimulai pukul 14.15 WIB.

Siang menjelang sore itu kita membahas persiapan rangkaian acara selama bulan dengan PIC atas nama Pak Bayu. Hikmah yang dapat dipetik saat membahas hal tersebut bahwa Bu Capri mendidik kita untuk tidak mudah dalam meminta meskipun itu nanti akan digunakan untuk membagi takjil. Lebih baik kita mendidik para siswa untuk beramal atau bekerja sehingga membuahkan hasil. Jadi akan terasa ada kepuasan dan lebih memberikan kesan yang baik daripada hanya meminta tanpa ada usaha. 

Agenda kedua kita membahas persiapan hari pendidikan dengan Bu Mila sebagai PIC. Semula kita akan membuat batik jumputan pada tanggal 2 Mei dan ternyata pada tanggal tersebut diperkirakan para siswa belum kembali ke asrama sehingga plan pun diubah.  Kita merencanakan tanggal 13 Mei 2023 sudah dapat mulai membuat batik jumputan sesuai dengan warna kelas masing-masing dan tanggal 20 Mei akan ada fashion show dengan mengenakan batik jumputan buah karya sebelumnya. 

Untuk pembahasan perijinan sekolah masih menunggu info resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Besar harapan kita agar ada kabar yang menggembirakan yakni mendapatkan ijin resmi operasional SMA Terpadu Bina Bangsa. Meskipun masih ada catatan terkait sertifikat tanah untuk sekolah tetapi untuk terus berharap dan berdoa yang terbaik sebaiknya tidak boleh putus karena memang itulah hal yang secara pribadi dapat saya lakukan. 

Tambahan pembahasan yang disampaikan dalam pertemuan waktu itu yakni tentang jadwal ujian sekolah dan persiapan wisuda. Ternyata sebentar lagi atau lebih tepatnya tanggal 7 April 2023 para siswa kelas 12 SMA sudah tidak lagi mengenyam pendidikan di sini. Oleh sebab itu perlu segera ada persiapan wisuda dengan Pak Macfud yang terpilih menjadi ketuanya. 

Di akhir sesi kita dilatih berbicara Bahasa Inggris oleh Bu Capri dengan mempraktikkan conversation yang telah diajarkan oleh beliau, Pak Ivan, Pak Macfud dan Bu Ima. Satu hal yang sungguh menjadi perhatian saya adalah kita tidak perlu tertawa atau membetulkan jawaban teman yang kurang sesuai saat praktik. Secara tidak langsung hal tersebut menunjukkan bahwa Bu Capri juga mendidik kita agar menjadi pribadi  yang dapat menahan diri dan  menghormati teman yang sedang belajar. "Repeat again", itulah kata yang disampaikan Bu Capri saat ada spelling yang kurang tepat sehingga ada kesempatan untuk memperbaiki. Jadi kesalahan itu bukan untuk ditertawakan atau langsung dibetulkan, lebih tepat bahwa kesalahan itu untuk dipelajari agar ada perbaikan yang berkesan sehingga ada proses pembelajaran untuk semua.Terima kasih Bu Capri dan teman-teman atas pertemuan siang menjelang sore itu. Keep learning.😊🙇‍♀️




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

-
Gambar
Hampir delapan bulan berlalu tanpa bimbingan Bu Capri. Serasa ada yang missing dalam mengarungi hari-hariku saat menginjakkan kaki di planet mars itu. Gak ada lagi foto-foto pembelajaran yang buat deg-degan tentang komen apa yang di dapat dari beliau.  Gak ada lagi deadline blog tiap pekan yang berisi 3-2-1 tentang program-program yang dijalankan di sekolah. Sungguh rindu yang berkecamuk atas semua itu. Namun perlahan-lahan aku tepis dengan tugas baruku di kesiswaan, lomba-lomba, OSIS plus baca buku the highest effective school, oleh-oleh dari studi banding ke Jakarta. Semoga bisa diterapkan ya, not just to read, but must take action. Kembali ke rasa rindu yang berkecamuk itu. Dan ternyata alhamdulillah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini rinduku tertebus. Dapat bersua lagi dengan Bu Capri plus Pak Esa, Bu Devi dan Mbak Ira putri Bu Devi. Sungguh pertemuan yang unpredictable karena kondisi semesta yang kurang bersahabat karena ada si Komo lewat di mana-mana alias banjir. Setiap per
Baca selengkapnya

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

-
Gambar
Aku telah melintasi seribu malam terjebak di ribuan kegelapan kosong. Tak nampak  isi karena aku menutup mata mengkafirkan diri sendiri. Di dalam gelap apalagi di luar hitam menggulita meski di dalam berapi dan di luar berkobar-kobar arang abu di mana-mana.  Baru di malam 1001, kunang-kunang datang merindu bersuluh api dalam kalbu, memadu kasih tanpa belenggu. Aku melihatmu cahaya setelah usai 1000 malam, setelah lepas 1000 hampa untuk paham 1 nyala dalam hikayat 1001 malam. Engkau adalah satu yang melintasi dualitas hampa. Oh kosong yang melompong. Untuk kembali kepadamu yang satu. Hikayat 1001 malam dari isi kembali ke isi, melintasi kosong demi kosong, maya demi maya, dari tunggal kembali manunggal. Hikayat 1001 malam. Kita semua pemeran hikayat 1001 malam yang berjalan di tengah kegelapan, tidak bisa melihat kekhilafan masa lalu, hakikat masa kini dan harapan masa depan. Tidak bisa melihat hakikat suka duka kehidupan yang sepanjang waktu dihadirkan silih berganti.  Gelap terasa di
Baca selengkapnya

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual

-
Gambar
Karena penjualan adalah bagian dari banyak pekerjaan, baik yang melibatkan produk, ide, layanan pribadi, sungguh bermanfaat untuk melihat hubungan antara tiga level kesadaran dasar dan kemampuan menjual itu sendiri.  1. Kelembaman Kondisi terendah yaitu kelembaman diatur oleh perasaan apati, duka cita dan ketakutan. Tenaga penjualan yang berada di level ini sering ditolak produknya oleh calon pembeli. Ini langsung mengarah pada pikiran negatif seperti," mereka tak menginginkan produkku." Sifat dasar dari aktivitas penjualan memampang mereka pada penolakan dan kekecewaan. Untuk sementara waktu mereka mungkin lepas dari perasaan-perasaan ini ketika ngopi atau bercengkrama dengan karyawan lain. Akan tetapi perasaan-perasaan negatif telah merusak konsentrasi mereka dan mengurangi kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang berguna. Penghargaan pada diri sendiri yang rendah menciptakan kerentanan pada hilangnya keberanian dan harapan, yang pada gilirannya menciptakan bayangan tentan
Baca selengkapnya