Workshop 6

-

Refleksi workshop ke enam ditulis setelah mendengarkan rekaman yang tersemat di saluran teams karena Kamis pekan kemarin kita ada agenda ke SMK PGRI 2 Kudus. Seperti pembicara Selasa pekan lalu, workshop kali ini diisi oleh Pak Yandri. Di awal sesi saat mengulas materi sebelumnya ada gangguan sinyal pembicara sehingga penjelasan beliau sempat terputus dan akhirnya MC menyarankan agar tidak on kamera. Jadi wajah pembicara tidak on camera dan kita cukup melihat tampilan screen power apps dari Pak Yandri.



Tiga hal baru yang diperoleh dari workshop kali ini tentang cara mengedit screen agar lebih cantik dan minimal sesuai dengan yang dibutuhkan; stpe bay step membuka kembali sharepoint list, menambahkan atau menghapus field pada ejurnal yang telah dibuat. Semua hal baru yang diperoleh saat ini menjadi lanjutan bekal untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pembicara agar terlihat lebih menarik.

Dua hal yang patut ditiru yakni ketangkasan moderator untuk menyelsaikan solusi sinyal yang dialami oleh pembicara. Lalu hal kedua yang perlu dicontoh adalah  kesabaran pembicara untuk menunggu semua peserta membuka atau pun menampilkan share point agar dapat mengikuti langkah-langkah beliau. Alhamdulillah meskipun sinyal terputus-putus dan sempat terpental, beliau tetap setia menanti semua para peserta membuka tugasnya dan menjawab semua pertanyaan peserta dengan savar satu per satu.

Satu hal yang akan dilakukan adalah membuat rekaman yang menjadi tugas terakhir dari workhop yang diampu Pak Yandri. Hanya ada satu tugas yang berbeda dengan pembicara-pembicara sebelumnya, tetapi tugasnya sungguh lumayan detail dan perlu efford lebih.  Dan sungguh dengan menggunakan power apps yang diajarkan oleh beliau dapat mengurangi berlembar-lembar kertas yang harus diprint untuk membuat jurnal pembelajaran. Terima kasih Pak Yandri atas ilmunya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

-
Gambar
Hampir delapan bulan berlalu tanpa bimbingan Bu Capri. Serasa ada yang missing dalam mengarungi hari-hariku saat menginjakkan kaki di planet mars itu. Gak ada lagi foto-foto pembelajaran yang buat deg-degan tentang komen apa yang di dapat dari beliau.  Gak ada lagi deadline blog tiap pekan yang berisi 3-2-1 tentang program-program yang dijalankan di sekolah. Sungguh rindu yang berkecamuk atas semua itu. Namun perlahan-lahan aku tepis dengan tugas baruku di kesiswaan, lomba-lomba, OSIS plus baca buku the highest effective school, oleh-oleh dari studi banding ke Jakarta. Semoga bisa diterapkan ya, not just to read, but must take action. Kembali ke rasa rindu yang berkecamuk itu. Dan ternyata alhamdulillah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini rinduku tertebus. Dapat bersua lagi dengan Bu Capri plus Pak Esa, Bu Devi dan Mbak Ira putri Bu Devi. Sungguh pertemuan yang unpredictable karena kondisi semesta yang kurang bersahabat karena ada si Komo lewat di mana-mana alias banjir. Setiap per
Baca selengkapnya

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

-
Gambar
Aku telah melintasi seribu malam terjebak di ribuan kegelapan kosong. Tak nampak  isi karena aku menutup mata mengkafirkan diri sendiri. Di dalam gelap apalagi di luar hitam menggulita meski di dalam berapi dan di luar berkobar-kobar arang abu di mana-mana.  Baru di malam 1001, kunang-kunang datang merindu bersuluh api dalam kalbu, memadu kasih tanpa belenggu. Aku melihatmu cahaya setelah usai 1000 malam, setelah lepas 1000 hampa untuk paham 1 nyala dalam hikayat 1001 malam. Engkau adalah satu yang melintasi dualitas hampa. Oh kosong yang melompong. Untuk kembali kepadamu yang satu. Hikayat 1001 malam dari isi kembali ke isi, melintasi kosong demi kosong, maya demi maya, dari tunggal kembali manunggal. Hikayat 1001 malam. Kita semua pemeran hikayat 1001 malam yang berjalan di tengah kegelapan, tidak bisa melihat kekhilafan masa lalu, hakikat masa kini dan harapan masa depan. Tidak bisa melihat hakikat suka duka kehidupan yang sepanjang waktu dihadirkan silih berganti.  Gelap terasa di
Baca selengkapnya

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual

-
Gambar
Karena penjualan adalah bagian dari banyak pekerjaan, baik yang melibatkan produk, ide, layanan pribadi, sungguh bermanfaat untuk melihat hubungan antara tiga level kesadaran dasar dan kemampuan menjual itu sendiri.  1. Kelembaman Kondisi terendah yaitu kelembaman diatur oleh perasaan apati, duka cita dan ketakutan. Tenaga penjualan yang berada di level ini sering ditolak produknya oleh calon pembeli. Ini langsung mengarah pada pikiran negatif seperti," mereka tak menginginkan produkku." Sifat dasar dari aktivitas penjualan memampang mereka pada penolakan dan kekecewaan. Untuk sementara waktu mereka mungkin lepas dari perasaan-perasaan ini ketika ngopi atau bercengkrama dengan karyawan lain. Akan tetapi perasaan-perasaan negatif telah merusak konsentrasi mereka dan mengurangi kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang berguna. Penghargaan pada diri sendiri yang rendah menciptakan kerentanan pada hilangnya keberanian dan harapan, yang pada gilirannya menciptakan bayangan tentan
Baca selengkapnya