Cantik itu Luka

Berbeda dengan novel sebelumnya yang menjunjung kesucian wanita, novel Cantik itu Luka kali ini penuh dengan satire atau sindiran. Untuk mengetahui lebih lengkap dan detail ceritanya bisa langsung membaca novel yang telah memenang Price Claus Award 2018 itu ya. Hanya saja saya sarankan untuk mempersiapkan hati, pikiran dan mental sebelum, saat dan setelah membacanya. Dan mungkin novel tersebut sebaiknya tidak dibaca anak-anak atau minimal dibaca oleh pembaca yang berusia 21 plus.

Kisah bermula dengan kebangkitan Dewi Ayu dari perkuburan Budi Dharma yang meninggal 21 tahun yang lalu di usia 52 tahun. Dewi Ayu meninggal setelah 12 hari melahirkan Si Cantik, anak perempuannya yang keempat.  Seperti kakak-kakaknya yang lain, tidak diketahui dari benih laki-laki yang mana Si Cantik itu berasal. Namun hal yang membedakan Si Cantik dengan kakak-kakaknya adalah wajahnya yang buruk rupa dan hidungnya seperti colokan kabel. 

Dewi Ayu merupakan seorang wanita keturunan Hindia-Belanda. Ayah dan ibunya adalah saudara tiri yang menjalin hubungan tanpa persetujuan orang tua mereka sehingga keduanya diusir dari rumah. Sejak kecil kecil Dewi Ayu diasuh oleh kakek-neneknya hingga nasib membawanya menjadi tawanan tentara Jepang. Semua gadis-gadis Hindia-Belanda yang menjadi tawanan dipaksa untuk menjadi pelacur di bawah naungan seorang germo yang bernama Mama Kalong. Saat kemerdakaan dicapai negara ini para wanita pelacur Hindia-Belanda memilih pulang ke Belanda, kecuali Dewi Ayu. Dia menjadi pelacur yang paling diincar para lelaki, tercantik, legendaris dan paling disegani di sana. 

Dewi Ayu tetap tinggal di Halimunda, daerah selatan di Pulau Jawa dan meninggal di sana sampai menguak kutukan keluarganya. Ibunya Dewi Ayu, Aneu Stammler, merupakan anak dari seorang gundik Belanda yang bernama Ma Iyang. Ma Iyang gadis pribumi yang cantik sudah sejak lama dicintai Ma Gedik. Tetapi Ma Gedik tidak bisa memiliki Ma Iyang yang membuat dirinya dendam pada keturunan Tad Stammpler, laki-laki Belanda yang merebut kekasihnya. 

Dewi Ayu tidak pernah menerima lamaran laki-laki mana pun. Dia hanya menerima laki-laki yang dapat membayar dia dengan uang dan Maman Gendeng, seorang preman yang ditakuti seantero Halimunda, adalah laki-laki yang menghentikan Dewi Ayu untuk menjadi pelacur umum berubah menjadi pelacur pribadinya. Dan ada lelaki yang berani menyetubuhi Dewi Ayu setelah menjadi pelacur pribadinya Maman Gendeng yaitu Shudanco yang kemudian memaksa untuk menikahi anak pertama Dewi Ayu yang bernama Alamanda. Padahal saat itu Alamanda sedang menjalin kasih dengan Kliwon. Maya Dewi, anak ketiga Dewi Ayu yang penurut dinikahi Maman Gendeng lalu dianugerahi seorang anak bernama Rengginas. Namun Rengginas ini akhirnya mati dibunuh oleh Krisan, sepupunya sendiri, setelah melahirkan bayi hasil perbuatan mesum dengan Krisan. 

Krisan sendiri mati dibunuh Kinkin saat melakukan hubungan mesum dengan Si Cantik, bibinya yang buruk rupa. Krisan melakukan menyetubuhi Si Cantik setelah frustasi karena cintanya pada Aini yang tulus tak sempat terucapkan dan ia malah terangsang birahinya setelah melihat Rengginas yang cantik memakai pakaian minim namun ternyata sama saja rasanya saat bersenggama dengan wanita cantik atau wanita buruk rupa.  Kinkin adalah teman sekelas yang mencintai Rengginas lalu berprofesi sebagai penggali kuburan yang dapat memanggil jailangkung. Dengan perantara Kinkinlah, hantu Dewi Ayu dapat membunuh roh jahat yang merupakan jelmaan dari dendam Ma Gedik. 

Pernah suatu ketika Dewi Ayu mendatangi Ma Gedik untuk diminta paksa menikahi Dewi Ayu. Tetapi Ma Gedik menolak dan meski begitu Dewi Ayu berhasil membuat Ma Gedik memgucapkan ijab kabul pernikahan. Saat Dewi Ayu membujuk Ma Geding untuk bersetubuh dengannya sebagai istri yang sah, Ma Gedik mentah-mantah menolak karena cintanya hanya untuk Ma Iyang. Lalu Ma Gedik minggat dan menuju bukit cadas lalu terjun bebas dan mati seketika seperti yang dilakukan Ma Iyang dahulu saat bertemu kembali dengan Ma Gedik setelah enam belas tahun menjadi gundik  Ted Stammler. Sejak saat itu roh jahat membantu balas dendam hantu Ma Gedik pada keturunan Ted.

Di akhir cerita semua anak-anak Dewi Ayu ditakdirkan menjadi janda. Alamanda ditinggal mati Sudhanco karena dimakan ajak-ajak secara hidup-hidup saat berada di gubuk gerilya dan Aini ,anaknya, mati karena memikirnya Rengginas yang kabur dari rumah. Adinda ditinggal mati Kliwon karena bunuh diri setelah pulang dari pembuangan Pulau Buru sebagai komunis yang sebelumnya sempat berhubungan mesum dengan iparnya yang juga mantan kekasihnya yaitu Alamanda. Anak Adinda dan Kliowon yang bernama Krisan mati ditembak Kinkin. Krisan sebelumnya telah mencekik mati  Rengginas karena dipaksa untuk menikahinya lalu  Rengginas dibuang ke laut. Bayi yang dilahirkan Rengginas mati kedinginan saat dibawa kabur lalu dimakan ajak-ajak. Dan Maman Gendeng, ayah Rengginas yang merupakan suami dari Maya Dewi dikabarkan mati ditembak pasukan yang dipimpin Shudancho tetapi sebenarnya Maman Gendeng telah moksa di gua persembunyian untuk selamanya karena sedih berkepanjangan atas tragedi yang menimpa anaknya. Ruhnya pamit kepada istrinya setelah ada kabar tentang kematiannya yang ternyata itu adalah Romeo, preman anak buah Maman Gendeng yang wajahnya berubah menjadi Maman Gendeng karena telah berkhianat. 

Si Cantik, anak keempat Dewi Ayu yang buruk rupa tidak pernah menikah tetapi melakukan hubungan mesum dengan Krisan, ponakannya, karena bisikan roh jahat sebagai dendam kutukan dari Ma Gedik. Si Cantik punya anak hasil hubungannya dengan Krisan tetapi meninggal setelah dilahirkan dan dikuburkan tanpa nama. Demikianlah anak-anak Dewi Ayu menjadi janda sampai tua, hingga orang-orang sering menggunjing mereka. Tetapi mereka bahagia dan saling mencintai setelah semua dendam kutukan itu berakhir. The EndπŸ˜ŠπŸ™‡‍♀️

Komentar

  1. Judulnya drama sekali, tapi isinya lebih ke horor atau thriller ya Bu

    BalasHapus
  2. Sebenarnya ceritanya tidak semengerikan itu tp Bu Dwi mengemasnya di pembuka harus siap mental dll wkwk biar pembaca tertarik, good buk

    BalasHapus
  3. Paras yang rupawan tidak selalu membawa hal-hal baik, bisa jadi sebaliknya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual