Pembatik Level 1 : LITERASI (Resume Kurikulum Merdeka)

Kurikulum merdeka dirancang untuk semua jenjang. Mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar sampai pendidikan menengah baik di jalur formal maupun non formal. Di PAUD pembelajaran menekankan bermain dan belajar sebagai upaya membuat anak senang belajar, mulai mandiri dan menunjukkan perkembangan komputer, sosial, emosional dan spiritual sesuai dengan tahapannya. Perbedaannya kurikulum merdeka mengedepankan kegiatan berliterasi. Bukan mengajarkan anak untuk membaca, tetapi guru menggunakan buku bacaan sebagai basis untuk merancang berbagai kegiatan yang membuat anak menyukai dunia bacaan. Misalnya membacakan buku, bercerita, bermain drama dan permainan untuk mengeksplorasi tema yang ada di dalam sebuah buku. Implikasinya satuan pendidikan perlu menyediakan buku bacaan yang menarik dan memantik keinginan anak. Guru perlu belajar menggunakan buku bacaan sebagai basis kegiatan bermain belajar.

Untuk jenjang SD atau MI, kurikulum merdeka dirancang agar transisi mulus dengan pembelajaran di PAUD. Pencapaian pembelajaran di awal kelas 1 tidak menuntut murid untuk bisa membaca dan menulis. Ini dilakukan agar guru PAUD tidak terbebani untuk mengajarkan calistung. Struktur kurikulum SD atau MI tidak banyak perubahan, kecuali IPA dan IPS digabungkan menjadi mata pelajaran IPAS. Selain mengurangi materi hal ini bertujuan untuk meningkatkan pada pemahaman tentang ilmu pengetahuan sebagai cara dalam melihat dan mengeksplorasi lingkungan, alam dan sosial budaya dalam keseharian.

Perubahan lain adalah pembelajaran berbasis project sebagai kegiatan kokurikuler. Pembelajaran berbasis project merupakan kegiatan yang kontekstual, kolaboratif dan berorientasi pada penyelesaian problem atau pembuatan karya. Pembelajaran ini dirancang untuk mengembalikan kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila.

Kurikulum merdeka juga mengubah orientasi pembelajaran olahraga dan kesenian. Kedua mata pelajaran ini berorientasi pada praktik, tanpa banyak teori. Olahraga berisi kegiatan untuk kebugaran dan kesenian berisi kegiatan berkarya untuk mengasah rasa seni. Karena itu tidak ada buku teks olahraga maupun seni untuk murid. Selain itu, kurikulum merdeka SD atau MI mencakup Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan. Mapel ini dapat diterapkan oleh satuan pendidikan yang sudah memiliki SDM yang memadai. Implikasinya adalah guru perlu mempelajari secara lebih mendalam capaian pembelajaran kurikulum merdeka, beserta elemen dan tahap perkembangan profil pelajar Pancasila. Guru juga perlu merancang pembelajaran berbasis project yang akan dilakukan.

Untuk jenjang SMP atau MTs perubahan utamanya adalah Informatika sebagai mata pelajaran wajib. Mata pelajaran Informatika lebih menekankan pada kecakapan berpikir logis alias berpikir komputasional. Muatan mata pelajaran Informatika tidak menetapkan aspek teknik dari teknologi informasi, sehingga informasinya tidak harus diajarkan oleh guru berlatar belakang Informatika. Implikasinya guru dengan latar belakang Informatika, Matematika atau IPA perlu disiapkan untuk memahami capaian pembelajaran dan metode pembelajaran untuk mapel Informatika. Sebagaimana pada jenjang SD, mata pelajaran Olahraga dan Seni menekankan pada orientasi praktik. Untuk kedua mata pelajaran ini tidak ada buku teks untuk murid. Untuk seni, satuan pendidikan dapat memilih setidaknya satu dari beberapa cabang seni yang tersedia. Pembelajaran berbasis project mendapatkan porsi yang lebih banyak. Untuk merancang pembelajaran berbasis project yang menjadi kegiatan kokurikuler tersendiri, guru perlu mempelajari capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila.

Di jenjang SMA atau MA atau sederajat, kurikulum merdeka membawa cukup banyak perubahan. Terutama tidak ada peminatan IPA, IPS dan Bahasa. Murid kelas 10 akan mengikuti semua pelajaran yang persis ketika mereka masih SMP. Salah satu impilasikasinya adalah di kelas 10. Mapel-mapel IPA yang tadinya terpisah sekarang menjadi satu mapel. Muatan Fisika, Kimia dan Biologi tetap ada namun menjadi bagian dari mapel IPA. Satuan pendidikan dapat memilih untuk mengajarkannya secara terintegrasi, paralel atau menggunakan sistem blok secara bergantian. Murid mempelajari semua mata pelajaran di kelas 10 agar dapat mengeksplorasi minat dan aspirasi karirnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menebus Rindu

Dari Tunggal Kembali Manunggal (Hikayat 1001 Malam)

Letting Go: Perasaan dan Kemampuan Menjual