Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Pesan Hujan

Gambar
Ke mana pun angin bertiup, hujan tetap turun ke bumi. Tak pilih kasih. Ia menyirami kehidupan dan membasahi harapan. Mengapa kita tidak menedalani hujan? Banyak kenangan terjadi di bawah hujan, bagiku bahkan terselip munajat saat hujan.  Hujan. Satu kata yang memberi semangat. Mengajari untuk tidak cepat letih beramah tamah kepada alam. Segersang apa pun, jika benih kebaikan kita taburkan, hujan akan ramah menutup kegersangan.  Hujan. Mengajari bahwa sikap baik tidak boleh pilih-pilih. Hapuskanlah dahaga demi kehidupan, tanpa peduli orang yang menadah airnya dengan ember kumuh atau bejana perak yang penuh ukiran. Jangan biasakan memberi kebaikan tergantung sekeliling dan tergantung respon dari luar. Tugas kita adalah meratakan kebaikan, keramahan dan penghormatan. Itu adalah sikap dalam diri. Di dalam diri.  Angin boleh bertiup kemana saja, tapi hujan tetap setia menyiram bumi. Tak peduli pada ember kumuh atau bejana perak yang penuh ukiran. Air yang ditumpahkan sama. Jika kotor, manus

Titip Catatan

Gambar
Titip catatan di prasasti kecilku tetang  Kajian Bapak Fahruddin Faiz  yang bertemakan "Barakahnya Ilmu": "10 Perilaku yang bisa melenyapkan barakahnya ilmu dari para pembelajar masa kini karena tergolong su'ul adab / adab yang buruk kepada gurunya": 1. Memposisikan guru sekedar sebagai alat/kendaraan mencapai kesuksesannya. 2. Menganggap guru hanya beban saja, karena sering memberi tugas yang dianggapnya tidak relevan dengan hidupnya. 3. Mengkritik gurunya dari belakang, tidak secara langsung kepada gurunya itu, sehingga gurunya tidak bisa menjelaskan atau memberi jawaban terhadap kritikan itu. 4. Mengkritik gurunya secara terbuka di media sosial, sehingga aibnya bisa diketahui orang banyak dan potensial membuat gurunya malu. 5. Membanding-bandingkan gurunya dengan guru yang lain. Ada kalanya ia lalu memuji guru yang lain dan menganggap gurunya kurang cakap, atau sebaliknya, menganggap guru lain itu tidak ada apa-apanya dibanding gurunya. 6. Membandingkan gurun

Jatuh dan Rayakan

Gambar
Di dunia yang semakin padat dan riuh, makin banyak orang merasa sepi dan sendiri. Orang-orang letih mencari telinga dan hati yang tulus untuk mendengarkan dirinya lebih banyak. Untuk tidak dinilai jelek karena ceritanya. Sesungguhnya pada saat seseorang jatuh pada lantai kehidupan, yang pertama dipikirkan adalah perasaan menjadi manusia paling malang di dunia. Hal kedua adalah berteriak kesakitan. Maka jalan terbaik untuk membantu adalah menghilangkan pikiran "paling malang sedunia" dan mendengarkan teriakannya. Sekali lagi mendengarkan.  Aku juga pernah mengalami jatuh pada lantai itu lalu berteriak karena berpikir betapa kejamnya kehidupan. Jatuh karena bersandar pada hubungan yang rapuh. Lalu aku mulai mengalah, menerima,  mengakrabi persoalan dan merayakan apapun yang "terlanjur" terjadi. Semua itu membawaku untuk bersahabat dengan kehidupan yang dibangun atas tiga dasar : keyakinan, akal dan gairah.  Keyakinan adalah mesin utama kehidupan. Kadang kala, pengalam

Undangan Tuhan

Gambar
Ada masanya hati ini sepi, jauh disudutnya kurasakan kekosongan dan tidak ada yang bisa mengisinya. Tidak juga sahabat, tidak pula keluarga. Ada waktunya jiwaku sedih tak butuh bujuk rayu. Terkadang aku tak tahu apa sebabnya. Itu bahkan lebih menyiksa. Aku juga tak mengerti. Apakah itu kerinduan yang terlalu menyiksa atau kekecewaan pada kenyataan yang tidak sesuai harapan. Bisa juga hal lain yang sekali lagi tidak dipahami. Ada saatnya pikiranku galau, tak dapat dijinakkan oleh siapa pun dan apa pun. Yang ada hanyalah perasaan bersalah, terpuruk, menjadi orang paling bodoh atau tidak mampu memperbaiki kesalahan yang terlanjur dibuat. Saat itu aku harus mulai berdamai dengan diri sendiri. Sebab aku tidak butuh apa-apa. Itu bisa jadi cara Tuhan hadir dalam kegersangan hidup. Untuk mengingatkan bahwa semua yang selama ini aku andalkan adalah rapuh, tidak berarti apa-apa dibanding damai dalam berserah diri kepada-Nya. Dia datang membawaku dengan cara-Nya yang unik. Yang awalnya mungkin ti

Sahabat

Gambar
Sahabat sejati datang dari pintu ketulusan, tinggal bersama di rumah keikhlasan dan pergi pun dengan kerelaan yang mulia. Kau datang bukan disebabkan karena punya uang untuk mengajak nongkrong di kafe atau berwisata bersama. Kau datang karena ada sisi hatiku yang tidak lengkap, kau masuk mengisi kekosongan itu. Kau membuatku nyaman dan betah. Kau adalah tanah air bagi ketakutan-ketakutan dan kegundahan-kegundahannya.  Aku dan engkau saling memeluk kekosongan dan kesedihan, saling menjadi peneduh bagi kegersangan demi kegersangan di bawah langit kehidupan. Engkau datang karena jiwa, hati dan perasaan. Tiga hal yang selalu ada. Bukan datang bersama harta, bersama rupa, bersama kebohongan yang dipoles manis. Lalu maksud tinggal dengan keikhlasan adalah keinginan yang ada hanya untuk kebaikan kita, bukan mendatangkan manfaat bagi sepihak. Sungguh sulit menemukan hal inj, tapi percayalah jika kau memiliki hati yang bening, maka cahaya akan memantul dengan jelas. Sahabat yang mau tinggal ber

Melogikakan Rasa

Gambar
Ada sebagian rasa yang selamanya tidak bisa kita mengerti, maka tak perlu berbuat bodoh untuk mencoba memahaminya. Ada sebagian rasa yang selamanya tidak bisa kita elak, maka tak perlu berlagak jagoan untuk dapat menyingkirkannya. Ada beberapa rasa yang tidak bisa dipaksa hadir, maka tak berguna segala ancaman dan rayuan untuk membuatnya datang. Ada rasa yang membuat kita kuat, ada pula yang membuat kita lemah. Ada yang bisa disembunyikan, ada yang norak tidak peduli. Ada rasa yang tidak bisa dibuat main-main seperti bermain api dan air, atau mawar dan duri, atau bermain-main di dunia fantasi. Ada yang mengabaikan, tapi banyak pula yang menyadari. Engkau bagaimana? *L_f_T

Anatomi Kebencian

Gambar
Yuk kita merenung sebentar, saling mengingatkan dan memetik kebaikan dari renungan ini bersama. Alangkah banyaknya tulisan tentang cinta, tapi amat sedikit yang bercerita tentang kebencian. Padahal benci itu sangat tipis dengan cinta. Dan dalam kenyataannya kita hidup dalam kebencian, dengan seluruh anak-anak kandungnya. Sejak kecil kita tumbuh untuk benci, memusuhi dan menyalahkan. Kita telah diajarkan untuk membenci tikus, kecoak, kotoran, lumpur, hujan dan panas. Memusuhi dokter, guru, polisi, orang baik atau orang jahat. Membenci orang Cina, orang Arab, orang Jawa, orang Papua, ora Batak, orang provinsi atau ras tertentu dan lain sebagainya. Kita dididik untuk menyalahkan meja yang membuat kepala kita terantuk, kursi yang membuat kaki kita tersandung, pintu yanf membuat tangan kita terjepit, pisau yang membuat jari kita terluka, air panas yang kita tumpahkan sendiri dan seterusnya. Kita dibesarkan oleh budaya membenci dan memusuhi. Padahal, sahabatku, orang jahat pun ada bukan untu

Keistimewaan Membaca

Gambar
Apa makna membaca bagi hidup kita? Membaca menambah pengetahuan, menabung kebijaksanaan, menghaluskan perasaan dan mengakrabi nilai-nilai. Sungguh berbeda sekali perilaku dan sikap orang yang gemar membaca dengan orang yang dalam hidupnya hanya membaca secuil.  Cara mereka berinteraksi, menyapa, mengkritik, menerima kritik, bercerita tentang masalah, menyelesaikan suatu persoalan, berprasangka dan sebagainya, semuanya berbeda. Banyak orang yang merasa pintar karena menganggap cakupan ilmu itu sangat sempit dan dia telah menjelajahi sebagian besarnya. Padahal itu karena ia tidak membaca. Apa bedanya buta huruf dengan buta buku, jika akibat buruknya hampir sama? Bagi orang yang suka menulis, membaca adalah keterampilan memetik, agar bisa dirangkai kembali menjadi tulisan. Menulis tidak pernah 100% buah pikiran sendiri. Jika ada yang berkata seperti itu, hanya ada dua kemungkinan; orang itu sangat cerdas atau sangat pandai berbohong. Memetik, mengutip dan merangkai kembali dengan bahasa y

Karena Ada Engkau : IBU

Gambar
Karena ada engkau : Ibu Semula terpulih, terganti peluh ... Semenjak teriap-riap, tersemburat senyum ... Sejak terhembus, terasuk biduk ... Seawal tertatap, terkilau lugu ... Karena ada engkau : Ibu Tertatih    langkah, tak hirau Terengah    nafas, tak pikuk Terantuk    dada, tak kelu Teruntai nasehat, tak putus   Karena ada engkau : Ibu Sukamu terijabah rahmatNya Doamu teriring barokahNya Dukamu tersembur murkaNya Nestapamu tersandung azabNya   Karena ada engkau : Ibu Detikku    ... Menitku    ... Jamku ... Bulanku ... Tahunku    ... Cukup simpuh terbalut ridhomu.

Better

Gambar
Meskipun sekarang trend dengan lagu "ojo dibanding-bandingke" hanya saja kemampuan membandingkan itu awalnya netral dan memang sudah jadi kemampuan berpikir manusia untuk membandingkan. Tujuan atau dampak dari membandingkan itulah yang menjadikan aktivitas selanjutnya akan bersifat positif atau negatif. Bersifat negatif jika tujuan membadingkan untuk hal yang kurang baik sehingga berdampak menjadi minder atas kekurangan atau bisa sombong atas kelebihan. Bersifat positif jika bertujuan untuk kebaikan dan diharapkan akan memberi impact untuk menjadi better.  Dan kali ini dalam prasasti kecilku akan membanding hasil dekorasi kelas maupun ruangan dengan tujuan ke depan ada improve yang dilakukan bersama para siswa. Dari sekian dekorasi yang ada, menurut saya kelas X-B is the best. Why? Sudah bisa ditebak ya karena wali kelasnya, Pak Hartono, punya banyak ide yang kemudian dengan cekatan beliau action mewujudkannya. Dibandingkan dengan kelas saya di X-A yang kurang ramai karena te

Open House

Gambar
Refleksi tentang open house hari ini menggunakan metode seperti yang beberapa waktu yang lalu yakni 3-2-1. Tiga hal tentang hal yang menarik. Dua hal yang perlu ditingkatkan. Satu hal yang akan dilakukan untuk open next home. Hal yang menarik dari open house kali salah satunya antusias para calon orang tua. Sekali pun di awal hanya ada beberapa, alhamdulillah beberapa waktu selanjutnya bertambah ramai terutama saat sesi tanya jawab. Ada yang bertanya via cha maupun hand raise. Sesuatu yang menarik selanjutnya seperti yang sudah diketahui bersama yakni slide Dr. Capri Anjaya, konsultan SPSS yang sederhana tapi tetap menarik. Sederhana karena gambar-gambar yang disajikan berupa foto-foto tanpa animasi. Hanya saja dengan foto-foto yang besar dan poin-poin tulisan yang kontras alias jelas maka membuat enak dipandang mata. Ketiga, hal yang menarik adalah pembawaan Pak Macfud sebagai MC yang bisa luwes. Beliau menggunakan pepatah sebagai awal perkenalan serta didukung oleh suara yang nyama

Anugerah Inspirasi

Gambar
Masih berkutat dengan menghias kelas dan berbagai tugas sekolah. Hari ini deadline dari Bu Capri untuk menghias kelas, hanya saja kelasku X-A ada beberapa yang perlu dilengkapi seperti tulisan "Ruang Karyaku", "Jadwal Piket", "Struktur Kelas" dan "Jadwal Pelajaran". Dan benar ternyata setelah mengirim vidoe ke beliau, saya dapat feedback "kurang ramai". So, saya mulai belajar dengan mengamati ruangan-ruangan atas ,yang sebelumnya saya  terlalu lama melihat-lihat referenai di google untuk menghias kelas.  Alhamdulillah mendapatkan anugerah inspirasi dari kelas teman-teman untuk dimodifikasi. Inspirasi beragam bentuk tulisan saya dapat dari kelas X-B. Tidak hanya inspirasi tetapi juga bantuan dari wali kelas X-B, Pak Hartono, juga didapat. Terima kasih banyak Pak Hartono sudah banyak membantu, maaf atas paksaannya. Benar-benar butuh terbukti saat minta bantuan Ibuk buat menulis mirip tulisan Pak Hartono, ibuk gak bisa dan disarankan minta

Be Excellent

Gambar
Kata yang sering terucap saat kita ingin memotivasi diri. Jadilah yang terbaik. Terbaik yang pertama untuk pribadi, keluarga dan sekitar. Rasanya memang klise dan serasa lipsing bagi yang pribadi yang terhinggapi rasa malas atau merasa sudah baik. Berbeda dengan pribadi pembelajar yang ingin terus berproses menjadi yang terbaik karena kita sadar bahwa kita memang belum baik. Masih banyak alpha, salah, lupa, khilaf, kekurangan serta keterbatasan. Dan itu semua sepatutnya jadi pembakar energi kita untuk berubah atau tidak stagnan. Berharap semua siswa kelas X-Red juga memiliki semangat untuk "be excellent", menjadi yang terbaik  sesuai dengan passion dan bakat mereka. Dinding kelas yang berbicara semoga senantiasa mengingatkan para siswa X-Red akan spirit itu saat mereka memasuki ruangan kelas. Tak perlu jumawa saat kita raih prestasi karena pasti ada langit di atas langit yang lain. Tak layak juga patah arang ketika kita mengalami kegagalan. Itulah pesan yang ingin saya sampai

3-2-1

Gambar
3-2-1 itulah hal yang diabadikan dalam prasasti kecilku kali ini. Tiga hal tentang hal yang kita pelajari pada sesi zoom hari ini bersama konsultan SPSS, Dr. Capri Anjaya. Dua hal yang menarik dari pertemuan virtual kita hari ini. Satu pertanyaan untuk Bu Capri. Tiga hal yang kita pelajari antara lain hikmah dari video yang disajikan oleh beliau di awal sesi sebagai brainstorming; perbedaan dari fixed mindset dan growth mindset, dan tips-tips agar kita dapat menjadi pribadi yang memiliki growth mindset.    Yuk kita kupas satu per satu tiga hal tersebut. Semoga dengan kita mengikat ilmu-ilmu dari beliau melalui tulisan di blog masing-masing dapat meningkatkan daya retensi kita. Ilmu pertama kita peroleh    dari video tentang seorang ibu dan anak putrinya serta nanas. Ibu tersebut tidak pernah mengeyam sekolah. Ibu tersebut tidak tahu apa yang harus diajarkan kepada putrinya. Hal yang dapat diajarkan sang ibu hanyalah dengan menunjukkan aktivitas yang dilakukannnya pada si anak. Jadi si

Sinar Hari Ini

Gambar
Sesuai janji kemarin, zoom hari ini kita memulainya di siang hari bersama konsultan SPSS, Dr. Capri Anjaya.     Jadi pada pagi hari sebelum zoom, kita menyiapkan berbagai alat dan bahan yang digunakan untuk menghias kelas dan melengkapi raport SMP. Seperti biasa setiap aktivitas kita perlu direfleksi dan diabadikan dalam prasasti kecilku. Alhamdulillah atas aktivitas kita kali ini, terutama zoom bersama Bu Capri yang memberi kita pencerahan hingga membuka relung batinku yang perlu disinari dengan berbagai ilmu. Sinar pertama yang mampu kita tangkap berupa prinsip hidup dari  pemain basket tingkat dunia.  Begitu mengena video inspirasi yang disajikan Bu Capri tentang perjalanan karier Michael Jordan. Pada usia 15 tahun, Micahel Jordan pernah mengalami kegagalan karena memiliki tinggi badan yang kurang untuk menjadi seorang pemain basket. Kegagalan selanjutnya dia mengira akan menjadi pemain inti saat pertandingan tapi ternyata hanya ditugasi untuk mengantarkan baju-baju pemain. Hal yang

Waktu dan Kopi

Gambar
Pada hari ini, kita mengawali aktivitas di sekolah dengan mengikuti pemaparan tentang chromebook dari Pak Arifin. Alhamdullah kita dapat ilmu plus langsung praktik mengoperasikannya. Kegiatan selanjutnya kita memperoleh pencerahan dari konsultan pendidikan SPSS, Dr. Capri Anjaya tentang pentingnya menulis jurnal harian, managemen waktu dan adaptivitas bagaikan kopi.  Tentang jurnal harian, di awal kita diminta membaca artikel. Poin utama artikel tersebut tentang pentingnya menulis jurnal harian oleh diri sendiri dan ke depan perlu membiasakannya pada para siswa serta anak kita kelak. Dengan menulis jurnal kita dapat merangsang daya kreativitas dan menyalurkan ekspresi. Strategi Bu Capri agar kita mudah menulis jurnal yakni menghadiahkan buku planner dengan pilihan kita masing-masing. Alhamdulillah atas rezeki buku kali ini, terima kasih banyak Bu Capri.💖🙏 Sebagai brainstroming selanjutnya, kita melihat video singkat yang sungguh sangat mengena, "everything in time". Waktu i

Sintesa

Gambar
Benang merah yang dapat diambil dari webinar kemarin yakni kemampuan berpikir manusia senantiasa berkembang seiring dengan pengalaman hidup. Adapun hal yang ingin saya gali terutama tentang keterampilan berpikir saat membaca teks maupun realita yang perlu dilatih hingga kita mampu membuat sintesa. Saat kita membuat sintesa berarti kita sedang berpikir dan ide-ide pun bermunculan.   Berikut tahapan beserta pertanyaan-pertanyaan yang dapat kita diajukan agar kemampuan berpikir kita terasah : Pertama, membuat koneksi atau keterhubungan. Apakah teks yang dibaca memgingatkan kita tentang bacaan yang pernah dibaca sebelumnya? Apakah hal yang serupa pernah dialami? Apakah kejadian yang ada di teks juga terjadi di dunia nyata? Bagaimana cara kita menghubungkannya dengan teks? Bagaimana persamaan atau perbedaan karakter yang ada? Bagaimana hubungan teks dengan kehidupan sehari-hari? Apakah teks tersebut sesuai dengan genre buku yang kita suka? Kedua, memprediksikan. Hal apa yang diperoleh dari

Pertengkaran

Gambar
Sedih bila kuingat tengkaran itu Membuat jarak antara kita Resah tiada menentu hilang canda tawamu Tak ingin aku begini tak ingin begini Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat Buat batinku menangis Mungkin karena egoku mungkin karena egomu Maaf aku buat begini maaf aku begini Bila ingat kembali janji persahabatan kita Tak kan mau berpisah karena ini Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah Karena aku ingin tetap sahabatmu Nasyid yang melegenda dari grup edcoustic buah karya almarhum Deden. Bersenandunglah karena akan memperkaya nurani kita, pasti😊🙇‍♀️

Raport

Gambar
Sebagai pendidik maka sudah menjadi kewajiban untuk membuat raport sebagai laporan hasil belajar para siswa di setiap akhir semester. Kumpulan berbagai data yang berupa angka menghiasi setiap laptop yang ada di hadapan para pendidik. Tidak hanya angka, keterangan untuk raport K13 dan capaian pembelajaran untuk raport IKM juga harus terisi. Melihat kembali asesment di setiap pembelajaran yang ada kriteria penilaian akan membantu kita mengcrosscek ulang hasil PAS yang akan digabung menjadi nilai raport. Hal ini dikarenakan hasil PAS untuk mapel yang saya ampu ada beberapa outlayer atau data yang di luar normal alias pencilan. Beberapa siswa yang biasanya kurang kompeten ternyata mendapatkan hasil PAS yang cukup tinggi. Sedangkan, siswa yang cukup kompeten saat mengikuti pembelajaran meraih hasil yang kurang memuaskan. Raport yang kita isi diharapkan dapat melaporkan hasil belajar yang sesuai realita dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan yang dapat digunakan seperti proses pembelajar

37 Tahun

Gambar
Hari ini 8 Desember 2022, tepat 37 tahun pernikahan bapak dan ibuk. Pernikahan yang hanya dipisahkan oleh maut. Alhamdulillah keluarga kami utuh dan penuh warna. Cerita Ibuk awal menikah tanpa rasa cinta pada bapak. Ya bagaimana, bapak baru lulus STM melamar ibuk yang sudah lumayan mapan. Tidak ada harapan apapun dari Ibuk kecuali niat menggenapkan dien karena Allah. Dan cinta pun tumbuh seiring perjalanan pernikahan Bapak dan Ibuk.  Berpindah dari rumah Mbah Bulik di Parenggran, adik dari ibuknya ibuk, ke rumah yang hanya sepetak. Cukup banyak perbedaan yang dialami ibuk. Secara tanggung jawab, bapak ingin sekali menunjukkan bahwa beliau dapat menafkahi ibuk. Sejak menikah, ibuk dilarang bekerja agar kami mendapatkan didikan penuh dari ibuk. Ibuk adalah madrasah kami yang utama dan pertama.  Singkat cerita, setelah delapan tahun pernikahan, bapak dan ibuk dapat anugerah empat anak. Kami terlahir dalam waktu yang berdekatan sekitar 2 sampai 3 tahun. Masa kecil hingga kuliah pun tumbuh

Jangan Berasumsi

Gambar
Saat kita sedang dihadapkan pada pertanyaan tentang sesuatu, terkadang ada yang spontan berkata "jangan berasumsi". Cukup sepakat dengan pendapat tersebut. Untuk mengulas latar belakang kesepakatan terkait hal itu maka dalam prasasti kecilku ini saya mencoba mengkaitkannya dengan tingkatan tahu.  Level  yang pertama disebut jahl. Jahl yang saya maksud di sini bukan berarti bodoh. Namun lebih tepatnya level dimana orang yang sejatinya tidak tahu tapi seolah-olah tahu. Orang pada level ini lebih berbahaya daripada orang yang tahu bahwa dia tidak tahu.  Selanjutnya tingkatan taqlid. Taqlid berarti mengikuti orang yang tahu karena sadar akan ketidaktahuannya. Misal saat kita ke dokter tentu kita akan taqlid dengan petunjuk dokter. Kita diperbolehkan taqlid dalam batasan tertentu terutama tentang hal-hal yang memang bukan keahlian kita. Taqlid yang dilarang adalah taqlid buta dengan ciri mengesampingkan akal sehat. Berikutnya level zann. Zann mungkin hampir mirip dengan firasat ya

Kreativitas

Gambar
Berniat untuk memulai lagi ikhtiar agar konsisten menulis. Berbobot atau pun tidak tulisan yang ada sebaiknya ditulis aja, begitu kata guruku waktu masih di bangku sekolah. Dimulai dari menulis yang paling mudah yakni aktivitas harian kita. Sembari menulis aktivitas harian, kadang aku juga mencoba menggali pesan apa yang kuperoleh sehari-semalam ini.  Yupz semalam kumulai dengan mengoreksi hasil ulangan murid-muridku untuk mapel Fisika dan Kimia di jenjang kelas X. Saat mata mulai terlelap karena jenuh melihat lembaran-lembaran jawaban mereka, tiba-tiba mataku terbelalak dan mulutku sontak tertawa melihat jawaban salah satu anak didikku. "Bu Guru, soal hari ini begitu susah" plus gambar voice note turut menghiasinya. Dalam hati, sungguh kreatif anak ini.  Dan kata "kreatif" yang terngiang saat kuingat kejadian tadi malam itu menginspirasiku untuk mengais kembali apa makna kreatif. Salah satu cara untuk mengaisnya yakni dengan mengidentifikasi perbedaan dari pengetah

Kegelisahan Moral

Gambar
Ada hal penting yang perlu diabadikan dalam prasasti kecilku setelah kusimak Q&A tentang kegelisahan moral tadi malam. Kegelisahan moral terjadi karena ancaman super ego yang muncul dari rasa takut atau merasa bersalah. Dan super ego merupakan segala sesuatu yang ada di luar diri manusia seperti moral, budaya, tata nilai, dan sebagainya.  Situasi hari ini juga mendukung terjadinya kegelisahan moral antara lain level kepercayaan yang sudah pada tahap ekslusif; kondisi sosial yang penuh dengan fanatisme golongan; budaya yang lebih pada sisi inferior; sikap politik yang egoistik; pola ekonomi yang cenderung konsumtif; dan limpahan komunikasi yang dipenuhi post truth.  Keadaan di atas sering disebut sebagai "mass-mediated reality" yang mengakibatkan adanya kedangkalan karena citra lebih penting daripada makna; keriuhan yang dicirikan dengan banyaknya tindakan daripada kebutuhan; kegemukan dengan banjirnya informasi tanpa filter; ketelanjangan yang menjadikan ranah privat hanc