Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Teguh Prinsip

Gambar
Sebagai seorang guru pasti berharap agar ke depan anak didiknya dapat meraih masa depan yang cemerlang. Hanya saja tentang masa depan itu memang masih misteri yang berada dalam kuasa Sang Maha. Dan hal yang dapat kita lakukan sebagai guru untuk mempersiapkan masa depan anak didik tentu dengan mendidiknya yang merupakan ranah ikhtiar kita sebagai manusia. Salah satu didikan yang perlu kita tanamkan ke anak didik adalah karakter pantang menyerah untuk meraih cita-cita. Karakter ini tidak dapat muncul hanya dengan kata-kata yang dinasehatkan kepada anak didiknya. Mungkin ikhtiar dengan menasehati ini kadang menjadi andalan guru dalam mendidik anak-anak. Ada beragam model cara menasehati anak didik agar memiliki karakater pantang menyerah seperti menonton video motivasi, menceritakan kisah orang-orang yang sukses yang pantang menyerah karena dia dapat bangkit dari kegagalan, mengirimkan qoute-qoute melalui pesan singkat, memperdengarkan podcast yang berkaitan dengan pembentukan karakter da

Alegori Cinta Ketuhanan (Layla Majnun)

Gambar
Sesungguhnya cinta yang tulus antarmanusia adalah awal perjalanan menuju pengenalan Tuhan, memasuki pengalaman mencintaiNya dan itu adalah limpahan anugerah dan kemurahanNya. (Ibnu Arabi). Para sufi  menuliskan roman percintaan yang sebenarnya alegori cinta ketuhanan. Karena hal ini akan lebih menarik dengan dibungkus dalam bentuk roman. Jika yang dipahami adalah cinta antara perempuan dan laki-laki maka itu tidak masalah. Karena cinta yang biasa itu pun merupakan suatu anugerah dari Allah sebagai pengantar untuk menuju cinta Ilahiyah. Dalam tradisi tasawuf sebelum melakukan suluk atau perjalanan kita diminta untuk merasakan cinta terlebih dahulu. Ada cerita, seorang pemuda diminta untuk pulang agar merasakan jatuh cinta terlebih dahulu baru sang guru mau menerima pemuda itu sebagai muridnya. Cinta ya bukan pacaran, biasanya kita salah definisi. Cinta gak harus pacaran, kadang pacaran gak ada cintanya juga ada, hanya untuk memenuhi kebutuhan status agar tidak jomblo. Dan mencintai it

How About Us?

Gambar
Apakah sudah memiliki pemikiran growth mindset? Apa yang perlu ditingkatkan? Apa harapan untuk diri sendiri dan orang sekitar? Nah kita mulai dari indicator tentang growth mindset ya. Ada delapan indicator untuk merefleksikan diri kita tentang hal itu. Akui ketidaksempurnaan yang dimiliki. Hadapi tantangan dengan berani. Perhatikan pikiran dan ucapan. Berhenti mencari persetujuan orang lain. Perkuat kelebihan, perbaiki kelemahan. Terima kritikan dengan terbuka. Hargai proses. Belajar dari kesalahan orang lain.  Dari delapan indikator di atas, saya coba merefleksikan diri untuk setiap aspeknya. Tentang mengakui ketidaksempurnaan yang dimiliki mulai tumbuh dalam diri saya ketika mengalami kegagalan untuk meraih cita-cita diterima di fakultas kedokteran. Setelah pengalaman itu saya mulai instropeksi diri tentang kekurangan terkait berbagai hal. Bukan hanya tentang akademik yang notabene sejak kecil selalu peringkat satu dan juara dalam berbagai lomba tetapi ternyata tidak mampu meraih t

Berproses

Gambar
Kali ini saya menyampaikan proses kita untuk membuat video review novel dengan menggunakan aplikasi bandicamp. Awalnya saya cukup lumayan kesulitan karena laptop yang saya pakai cukup lemot. Ditambah lagi saat mencoba pertama kali mengoperasikan aplikasi tersebut ternyata hasil rekaman vidoe saya terpisah antara gambar dan suaranya. Saat itu saya mencobanya di hari Sabtu yang merupakan hari singkat kita di sekolah karena setelah makan siang kita sudah boleh pulang. Di keesokkan harinya, saya mencoba lagi untuk membuat video dengan meminjam laptop kakak saya,Mbak Indri yang masih baru. Maklum beliau dapat investasi dari sekolah karena peran sebagai wakakur jadi sering dibawa pulang laptopnya. Dengan laptop yang lebih canggih alhamdulillah proses pembuatan video lancar sih tetapi ada gangguan yang lain lagi. Apa itu? Tetangga ada yang mengadakan walimahan dengan suara lagu dangdut yang sungguh sangat keras sampai masuk ke dalam rekaman saya. Sampai akhirnya saya menunggu waktu yang tepat

ATM dan Kolaborasi

Gambar
Di refleksi "Serupa tapi Tak Sama" sekitar sepekan yang lalu telah saya sampaikan bahwa X-Red akan ada tambahan dekorasi kelas dengan inspirasi yang  diperoleh saat berkunjung di SIS. Inspirasi itu berupa reuse sampah anorganik yang berupa tutup-tutup botol plastik yang sejalan dengan proyek profil pelajar Pancasila dalam bidang MIPA. Pada mulanya memang terlalu SIS mainded , baik dari pola dekorasi yang akan dibentuk maupun warna bidang datar yang akan ditempeli tutup-tutup botol. Pada pertemuan proyek anorganik yang pertama  dengan para siswa kelas X-Red yang lumayan banyak tetapi peralatan seperti lem tembak terbatas maka dekorasi yang dibuat secara bergilir. Dan ini memberikan konsekuensi ada yang menunggu dan ditunggu hingga akhirnya kurang optimal. Belajar dari pengalaman di pertemuan pertama menjadikan saya untuk mengubah konsep awal yang SIS mainded . Di pertemuan berikutnya saya memilih empat ketua kelompok di kelas X-Red dengan desain sesuai selera dan kesepakatan

Ajari Anakmu sesuai Zamannya

Gambar
Mengapa ada kurikulum merdeka? Itu terjadi karena adanya learning loss. Learning loss dialami bukan karena pandemik, tetapi sejak sebelum pandemik sudah ada learning loss dengan indikasi literasi Indonesia termasuk rendah dibanding negara-negara yang sama-sama berkembang. Lalu apakah kita sadari bahwa kegalauan yang dialami pendidik saat ada beban ujian nasional seimbang dengan ketercapaian kompetensi para peserta didik? Terutama saat ada ujian nasional bahwa bukan kompetensi yang diukur melainkan hanya sebuah nilai atau angka yang tidak benar-benar mencerminkan kompetensi peserta didik. Dan setelah pandemic selesai, para pendidik pun hampir lupa bahwa harus membelajarkan anak dengan sebenarnya, dalam arti merdeka sebagai manusia. Selama ini para pendidik masih terkungkung dengan kisi-kisi tertentu untuk mengantarkan peserta didik mencapai nilai lulus saat ujian.  Untuk kondisi sekarang apakah saat kurikulum merdeka belajar diterapkan guru mampu membuat tujuan pembelajaran yang sesuai

Proton-Neutron-Elektron

Gambar
Rencana awal kita akan melakukan presentasi novel di hari Selasa siang. Alhamdulillah sehari sebelumnya ada chat dari Bu Capri agar lebih prepare maka presentasi kita undur di hari Rabu siang. Dan sesuai dengan notice yang ada di grub maka yang dapat urutan pertama presentasi novel adalah Pak Rozak dengan judul Negeri 5 Menara. Setelah Pak Rozak lalu disusul Pak Arifin dengan percaya diri mengangkat tangan untuk presentasi novel yang beliau baca, Merindu Baginda Rasulullah. Sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan maka kita menilai presentasi beliau-beliau. Adapun kriteria penilaian yang menjadi acuan untuk tampilan powerpoint yakni cover buku dan detailnya, penjelasan tokoh penting, alur cerita, apa yang diambil dari novel tersebut. Dan untuk kriteria presentasi yakni ketepatan waktu sekitar 5 s.d 10 menit, suara jelas, intonasi dan penekanan, memahami novel yang dibaca, membuat peserta aktif dan memperhatikan.  Saat zoom tadi kita belajar bagaimana Bu Capri memberi masukan kepada

Dunia Sophie

Gambar
Sejak kubeli novel Dunia Sophie di tanggal 21 Agustus 2021 sampai pertengahan 2022 belum selesai-selesai juga aku membacanya.  Alhamdulillah setelah dapat  tugas dari Bu Capri selama liburan kukhatamkan novel tersebut. Mungkin untuk merasakan sensasi keseluruhan dari novel tersebut sebaiknya sahabat membaca semuanya. Hanya saja tidak masalah jika sedikit saya ulas tentang novel tersebut ya. Shopie Amundsend, seorang gadis berusia 14 tahun yang mendapatkan surat-surat berisi pembelajaran filsafat dari seseorang yang misterius. Tidak hanya pembelajaran filsafat, dia juga mendapatkan kartu-kartu ucapan menuju hari ulang tahunnya dari seorang Mayor yang sedang bertugas di Lebanon. Hal yang menjadi penasaran bagi Shopie bahwa kartu ucapan itu sebenarnya bukan ditujukan untuk dirinya, tetapi lebih tepatnya untuk Hilde Mollar Knag, seorang gadis yang memiliki tanggal ulang tahun yang sama dengan dia. Dan anehnya kartu ucapan itu dialamatkan ke rumah Shopie. Kian hari kian berlanjut kiriman ka

Serupa tapi Tak Sama

Gambar
Prasasti kecilku kali ini masih berkutat dengan refleksi tentang aktivitas di sekolah. Berumur sepekan sudah sekolah kita untuk episode semester genap ini. Rutinitas pun dimulai dengan aktivitas yang serupa dengan semeter sebelumnya. Berangkat pagi pulang sore. Aktivitas sekolah yang diawali dengan membersamai sarapan siswa atau apel pagi menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu masuk kelas dan mapel yang saya ampu juga tak ada perubahan jadwal.  Saya tetap mengampu Fisika dan Kimia dengan total 24 jam pelajaran. Serupa pula dalam amanah saya sebagai wali kelas X-Red, penanggung jawab science club, tergabung di tim project perubahan iklim global dan hanya pasang nama di divisi SD. Hal tak sama itu ada dalam hal murid baru yang datang dan ada murid yang pindah. Alhamdulillah kelas X-Red dapat tambahan dua murid yang ternyata mereka sudah terbiasa dengan sekolah berasrama. Ada Raihan dari Surabaya dan Teto dari Banjarmasin. Hiasan kelas juga menjadi hal yang tak sama yang saya temui saat me

Minggu Pertama Sekolah

Gambar
Mengingat obrolan Bu Capri dengan Coach Iwan yang merencanakan senam di Senin pekan ini pukul 07.00 WIB maka kupastikan dengan doubel cek. Dan dijawab iya semua ikut senam. Ternyata pelaksanaannya pukul 06.00 WIB dan mungkin hanya perwakilan guru dari asrama yang ikut. Padahal maksud ku tanya lagi untuk memastikan apakah di hari Senin itu bisa tunaikan membayar hutang puasa yang lumayan banyak. Alhamdulillah meski Senin tidak jadi puasa karena tidak sahur dan info tentang senam diajukan tetapi di hari Selasa dapat kujalani aktivitas sekolah dengan membayar hutang. Semoga di hari-hari ke depannya pun dikuatkanNya untuk dapat menjalani aktivitas sekolah sembari puasa.  Di hari Selasa ini kita melakukan rapat virtual perdana bersama Bu Capri dengan agenda plan semester dua, pemilihan OSIS, project MIPA dan peringatan Hardiknas. Sebelum membahas lebih lanjut tentang agenda-egenda tersebut, Bu Capri mengingatkan untuk menulis blog sepekan 2 kali yakni weekdays dan weekend. So kutulislah blo

Leadership

Gambar
Seperti training sebelumnya, kita memulai hari dengan senam bersama. Senam yang dipandu Coach Dodok dengan iringan lagu semacam aerobik cukup lumayan membuat berkeringat. Gerakan-gerakan senam yang cukup energik dan penggunaan alokasi waktu yang lebih panjang dari sebelumnya membuat saya pribadi segera mencari air minum.  Selang sekitar setengah jam kita kembali memulai training di hari terakhir. Training kali ini lebih bernuansa komunikasi bersama sehingga sebagian besar waktu kita berada di dalam ruang. Di awali dengan ice breaking yang dipandu Bu Putri dengan tepuk pagi, siang, sore, malam maka konsentrasi kita mulai diuji. Ada beberpa peserta yang tidak sesuai instruksi dan mendapatkan konsekuensi untuk berguling sekali di lantai.  Untuk inti training sendiri secara teoritis rata-rata kita lumayan tahu tentang leadership. Kepemimpinan itu mensyaratkan adanya keteladanan yang baik, memiliki visi yang jelas, berintegritas dan lain sebagainya. Hanya saja pengejawantahan dalam laku dan

Teamwork

Gambar
Di pagi itu kita memulai acara kita dengan senam yang dipandu oleh Coach Edu. Gerakan-gerakan yang kita lakukan sepertinya hampir serupa tapi tidak sama dengan latihan fisik anak-anak. Dan iringan lagu yang digunakan cukup berbeda dengan hari sebelumnya. Kita benar-benar menggunakan iringan lagu hitungan senam. Setelah senam, kita istirahat sembari menikmati sarapan atau snack sebelum mengikuti training di hari kedua. Tepat pukul 09.00 kita memulai training yang mengangkat topik teamwork. Sebagai pengantar kita melakukan icebreaking tepuk nyamuk yang dipandu oleh Bu Mila.  Seperti hari sebelumnya, ice breaking tersebut bertujuan untuk menguji konsentrasi kita.  Masuk ke bagian inti training, Bu Capri mengemasnya sebagian besar dalam bentuk permainan. Pertama, kita melakukan permainan teamwork yang dipandu oleh Pak Sigit. Kedua, kita melakukan amazing race. Inilah permainan teamwork yang sangat seru dan menyenangkan dengan berlari-lari serta saling mendukung. Kita terbagi dalam kelompok

Merefresh Dream

Gambar
Sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan kita mengikuti traning di hari Kamis yang diawali dengan senam bersama. Senam dipandu oleh Coach Iwan dan peserta yang lain mengikuti gerakan beliau sesuai iringan lagu yang diputar.  Iringan lagu yang bermelodi khas nusantara yakni musik damgdut membuat senam kita terasa seperti bergoyang. Training di hari pertama itu kita kembali merefresh dream. Menjadi sekolah yang unggul di bidang olahraga terutama sepak bola seperti diterima di tim nasional. Baik dalam bidang akademis dengan indikator melanjutkan pendidikan tinggi. Memiliki karakter yang baik sehingga siap menjadi pemimpin untuk diri sendiri, keluarga dan negara.  Dream tersebut sudah pernah kita dengar di awal tahun ajaran dan di bulan awal tahun baru ini kita pun merefreshnya dengan beberapa sesi. Pertama kita memulainya dengan ice breaking dari Pak Hartono yang memiliki salam "Selamat Pagi" lalu dijawab dengan "Pagi...Pagi...Jos" yang diiringi gerakan tangan. Ice

Sambil Menyelam Minum Air

Gambar
Setelah dari SIS kita melanjutkan perjalanan ke SMK PGRI 2 Kudus. Dalam perjalanan ada pesan melalui WA Bu Capri dari pihak SMK PGRI 2 Kudus untuk makan siang di sana. Hanya saja, kita juga menyadari dengan jumlah berdua belas tidak ingin merepotkan Selain itu, awalnya info yang diperoleh bahwa SMK PGRI 2 Kudus konsen di bidang perhotelan sehingga kita memilih untuk makan di luar terlebih dahulu sebelum ke tempat tujuan. Sesampainya kita di tempat tujuan, ternyata info bidang perhotelan itu kurang spesifik. Lebih spesifiknya sekolah tersebut memiliki jurusan tata boga yang menjadi andalan dengan sponsor dari Djarum. Peralatan masak yang mereka miliki sungguh lengkap. Bahkan sekolah tersebut juga memiliki ruangan khusus seperti untuk acara master chef. Dan lebih hebatnya lagi, di sana juga membuka toko roti dan kafe untuk umum. Pantesan ya ada tawaran untuk makan di sekolah tersebut.  Awalnya kita berkumpul di ruang kepala sekolah sakalian memyerahkan buah tangan dan 2 buku karya Bu Cap

Sekali Merengkuh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Gambar
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Itulah peribahasa yang kurasa cukup tepat untuk menggambarkan aktivitas kita saat ke Semarang. Alhamdulillah kita bisa menjemput Bu Capri sekaligus cap cus untuk belajar ke SIS, Singapore International School. Seperti instruksi dari Pak Arifin, pagi itu aku tiba di titik kumpul pemberangkatan, hotel Safin, pukul 05.10 WIB. Di sana mobil sewaan sudah siap dan Pak Hartono kemudian menyusul Pak Sigit juga sudah datang. Sekitar satu jam kemudian dari estimasi waktu janjian kita, maka perjalanan ke Semarang pun dimulai.  Rute yang ditempuh menuju Semarang agak berbeda karena ada titik-titik banjir yang kita hindari. Meski begitu, alhamdulillah kita sudah berada di bandara sebelum Bu Capri landing. Ternyata sudah hampir 2 bulan kita tidak bersua dan belajar langsung dari beliau. Tentu wajar jika kita semua ikut menjemput beliau yang dilanjutkan dengan perjalanan ke SIS. Saat di SIS kita melihat berbagai ruangan kelas maupun penunjang lainny

Rukun

Gambar
Sore kemarin aku dan ibu pergi ke rumah sakit yang tergolong baru di tempat kami. Alhamdulillah bukan kami yang sakit. Kami ke sana untuk menjenguk tetangga yang masih saudara kami dan Pak Rozak, tetapi beliau tidak berkenan sepertinya. Sudah ditelpon berkali-kali tidak direspon. Saya chat beliau hanya dibaca. Ternyata beliau sudah di rumah dan alhamdulillah hari ini ikut ke Semarang bersama-sama. Untuk saudara kami yang kami jenguk, biasa orang-orang disekitar memanggil beliau "Mbah Susini", hanya saja nama aslinya Mbah Parsini. Belajar dari nama yang doeble ini ternyata dapat menyusahkan pengurusan BPJS beliau. InsyaAllah ada jalan rezeki yang lain untuk hal itu. Sudah 13 tahun beliau sakit dan hanya bisa tidur di kasur. Semua kebutuhan beliau mesti disiapkan oleh keluarganya. Alhamdulillah beliau dianugerahi anak yang lumayan banyak, sekitar 7 anak. Saat yang satu repot, yang lain menggantikan. Hanya saja ya mungkin dulu Mbah Sus untuk mendidik anak sebanyak itu perlu usah

Melaju (Melaju)

Gambar
Melaju berdebur kencang Memoles berpadu ragu Mendamba berdebar risau Memendam berdegub riak Meresah berantuk cemas Merajuk berbulir tetes Meradang bergetar pasrah Mendesah berhasrat doa Melaik bersepadan niat Mendendang berselaras nada Mematut berasah laku Memantas berbuah harap Memetik bersanding hikmah (Melaju) berseluruh tuju

Ruang

Gambar
Kita sepakat variabel waktu itu memang tidak bisa diulang tetapi hanya bisa dimanage. Benar pula bahwa waktu adalah kehidupan dan tidak bisa dibeli dengan apapun saat jatah sudah berakhir. Selain waktu, ada satu variabel yang juga lumayan penting untuk dimanage yakni ruang.  Sebelum kita telisik lebih lanjut, sebaiknya sahabat juga bersetuju terlebih dahulu ya tentang makna ruang yang akan diulas dalam prasasti kecilku.  Ruang menurut hematku yakni dimensi yang tidak hanya sebatas kasat mata. Ada ruang yang nyata dan ada ruang yang abstrak. Untuk memanage ruang yang nyata tentu akan terlihat dengan jelas aktivitas yang dilakukan dengan hasil yang berupa citra. Ada aktivitas berupa gerakan tangan, kaki maupun anggota badan lainnya untuk mengatur ruang nyata hingga sedemikian rupa. Ruang nyata yang luas maupun sempit dapat diukur dengan nilai-nilai yang berupa angka. Bahkan ruang yang sempit akan terkesan lapang dengan sentuhan-sentuhan tertentu, begitu pula sebaliknya untuk ruang nyata