Laa Tahzan
Tahun 1443H perlahan pergi membawa berbagai kenangan dan kisah suka maupun duka. Tahun 1444H mulai menampakkan episode. Tertanda hilal pun menyapa anggun di angkasa. Teringat akan epik Laa Tahzan sang manusia mulia dan sahabatnya. Si penyengat memaksa sahabat meneteskan air mata. Sang manusia mulia pun terbangun dari lelapnya. Wahai sahabat mengapa kau bersedih? Bukankah Allah bersama kita, janganlah bersedih. Diusap pipi sahabat dan noktah penyengat itu yang akhirnya membuahkan kesembuhan dan harapan. Teriring do'a tulus dan harapan, semoga kita semua dikaruniai kesehatan lahir batin. Dimudahkan untuk mengisi hari-hari mendatang dengan memperkuat ibadah dan memperbanyak amal shalih. Dijauhkan dari prahara dan nestapa. Aamiin ya Allah♥️